[www.uinsgd.ac.id] Mahasiswa harus berani menjadi garda terdepan melawan radikalisme dan ekstremisme. Kebhinekaan yang termaktub dalam semangat sumpah pemuda, harus terus dijaga oleh para mahasiswa.
Hal itu disampaikan Ketua DPD KNPI Kota Bandung, Hendra Guntara, saat mengisi materi ‘Peran Mahasiswa Dalam Menangkal Paham Radikalisme dan Ekstrimisme Agama’, pada kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) untuk mahasiswa baru 2018/2019 UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jalan AH Nasution, Bandung, Selasa (28/8/2018).
“Jihad yang sebenarnya bukanlah jihad untuk meniadakan nyawa seseorang, bukan untuk menyakiti sesama muslim dan bukan pila untuk saling memusuhi sesama anak bangsa. Namun, mahasiswa harus berjihad dalam artian melawan paham dan gerakan radikalisme dan paham yang berupaya berupaya menggoyahkan kebhinekaan dan menggeser nilai Pancasila di Negara Indonesia,” ujar pria yang akrab disapa Hegun itu.
Penyampaian materi olehnya disambut baik para mahasiswa baru UIN Bandung, dengan bersama-sama mengepalkan tangan kiri dan penuh semangat mengumandangkan sumpah mahasiswa
Dipimpin langsung oleh Hegun, sumpah mahasiswa itu merupakan simbol perlawanan terhadap penindasan dan kebodohan.
Melalui materi tersebut, Hegun berharap, para mahasiswa mampu menggunakan pemahamannya bukan hanya di dunia akademik, namun juga dalam lingkungan sosial.
Di lokasi yang sama, Ketua Senat Mahasiswa UIN Bandung, Acep Jamaludin, juga menjelaskan mengenai makna radikalisme dan ekstremisme agama. “Berdasar pada surat edaran Kementrian Agama yang mengamanatkan bahwa dalam PBAK mahasiswa harus mampu terbangun kecintaan terhadap NKRI. Selain itu, tema ini diangkat dengan bertujuan mampu menjadi awal menanam peran mahasiswa dalam menjaga nilai-nilai Pancasila,” katanya. (Yongky Yulius, Theofilus Richard)