Pelaksanaan UTBK di UIN Sunan Gunung Djati Bandung Ikuti Prokes

(UINSGD.AC.ID)-Universitas Padjadjaran menjadi salah satu pusat penyelenggara Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang digelar mulai Senin (12/4). Sebanyak 12.356 peserta mengikuti ujian di lokasi pusat UTBK Unpad.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Prof. Dr. Arief Sjamsulaksan Kartasasmita mengatakan, ada lokasi ujian yang diselenggarakan di pusat UTBK Unpad, yaitu kampus Unpad Jatinangor dan kampus Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Cibiru, Bandung. Pelaksanaan UTBK di Unpad kita lakukan sampai tanggal 18 April.

Mengingat pelaksanaan ujian dilakukan di tengah pandemi Covid-19, Prof. Arief mendorong agar peserta berada dalam kondisi sehat. “Pastikan peserta mempersiapkan sebaik-baiknya dari sisi kesehatan. Jangan sakit, jaga kondisi, dan persiapkan untuk bisa menjawab ujian,” kata Prof. Arief.

Secara umum, peserta yang mengikuti ujian di pusat UTBK Unpad berasal dari wilayah di Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Sumedang. Dengan demikian, peserta seminimal mungkin bukan berasal dari luar kota yang sengaja datang ke Unpad.

Untuk pelaksanaan UTBK di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung mengikuti protokol kesehatan (prokes).  Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. H. Rosihon Anwar, M.Ag mengatakan

“UTBK di UIN Bandung diikuti 310 peserta per sesi. Pelaksanaannya digelar 2 sesi setiap harinya, kecuali hari jumat tidak ada pelaksanaan UTBK,” tegasnya.

Ruangan yang dipakai sebanyak 23 ruangan yaitu 16 ruangan Laboratorium Komputer PTIPD di Gedung Lecture Hall, 5 ruangan Laboratorium Komputer di Fakultas Sains dan Teknologi, dan 2 ruangan Labiratorium Komputer Matematika di Laboratorium Terpadu,” jelasnya.

Pelaksanaan UTBK di UIN Bandung hanya  dilakunan gelombang 1, yaitu tanggal 12-18 April 2021. Sedangkan untuk UTBK gelombang 2, kampus UIN Bandung tidak digunakan untuk lokasi ujian.

Wajib Isi Aplikasi

Untuk mengantisipasi penularan Covid-19, pihak UIN Bandung mengikuti kebijakan pusat UTBK Unpad secara khusus sudah mengeluarkan kebijakan bagi setiap peserta yang mengikuti ujian untuk mengisi aplikasi Mass Tracking di http://bit.ly/utbkunpad2021 minimal dua hari sebelum mengikuti ujian.

Kebijakan ini dilakukan untuk memantau riwayat kontak peserta sebelum datang ke pusat UTBK Unpad. Karena itu, aplikasi ini wajib diisi langsung oleh peserta masing-masing.

Prof. Arief menjelaskan, kebijakan mengisi aplikasi Mass Tracking bagi peserta yang mengikuti ujian di pusat UTBK Unpad merupakan implementasi secara nasional. Beberapa pusat UTBK mensyaratkan peserta untuk membawa surat keterangan bebas Covid-19 ataupun hasil tes antigen/swab saat mengikuti ujian.

“Kami melihat secara praktikal (suket dan hasil tes) itu sulit karena kadang-kadang kalau seseorang sudah dites pun tidak menutup kemungkinan yang bersangkutan ada kontak dengan positif Covid-19, sehingga kami gunakan software evaluasi diri sehingga memperkecil seseorang yang punya riwayat paparan Covid-19 untuk ikut UTBK di Unpad,” papar Prof. Arief.

Dengan demikian, aplikasi ini merupakan langkah skrining awal untuk menutup akses masuk bagi peserta yang terindikasi terpapar Covid-19.

Hasil evaluasi pada aplikasi ini akan digolongkan ke dalam empat bagian, yaitu clear atau jika tidak ada riwayat kontak sama sekali, dicurigai, kemungkinan besar, serta positif Covid,

Jika hasil evaluasi peserta berada minimal pada golongan dicurigai, maka panitia akan melakukan tindakan pencegahan sesuai protokol penanganan Covid-19 Unpad, seperti membawa surat keterangan atau melakukan tes antigen dan swab di Klinik Unpad, hingga bisa menolak peserta untuk masuk ke kampus jika terbukti positif Covid-19.

Bagi peserta yang dinyatakan bebas atau clear, tetap diwajibkan mengikuti protokol kesehatan. Panitia juga tetap melakukan standar pemeriksaan yang ketat sebelum peserta dinyatakan bisa masuk ke lokasi ujian.

Selain itu, bagi peserta dari wilayah yang masuk ke dalam zona merah penyebaran Covid-19, dipersilakan untuk membawa surat keterangan bebas Covid-19. “Yang bersangkutan biasanya sudah tahu,” ujar Prof. Arief.

Karena itu, Prof. Arief mengingatkan kepada seluruh peserta untuk tetap menjaga kesehatan dan mengisi aplikasi Mass Tracking dengan jujur sebelum mengikuti UTBK di Unpad. “Jaga kesehatan, kalau ada masalah segera temui dokter setempat dan pastikan tidak ada Covid. Kalau meragukan, langsung lakukan swab,” kata Prof. Arief.

Prof. Rosihon berharap, “UTBK berjalan lancar, prokes tetap dijalankan, sehingga tidak menjadi klaster penularan dan mudah-mudahan tidak ada yang positif,” tuturnya.

Pelaksanaan UTBK hari pertama di UIN Bandung langsung dihadiri Rektor, para Wakil Rektor, Wakil Rektor III Unpad, Muspika Cileunyi. “Alhamdulillah untuk hari pertama berjalan lancer dengan baik. Kehadiran Rektor, para WR, termasuk WR 3 Unpad dan Muspika Cibiru, semuanya itu dilakukan untuk memastikan prokes dijalankan,” pungkasnya.

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *