Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) UIN Bandung mengirimkan lima mahasiswanya untuk mengikuti perlombaan Internasional Relations Championship (IRON) di UIN Jakarta yang dilaksanakan pada 14-16 Oktober 2019. Tiga jenis lomba digelar di dalamnya. Lomba-lomba tersebut yaitu Speech, Debate dan Essay. Mereka terbagi ke beberapa lomba, 3 orang debate, 1 orang essay dan 1 orang speech.
IRON merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional (HIMAHI) UIN Jakarta. Kompetisi ini diadakan pada tingkat Nasional terbuka untuk SMA/SMK/sederajat dan mahasiswa/sederajat. IRON sendiri pada tahun ini mengusung tema “Youth Challenge in the Contemporary World Politics”.
“Alhamdulillah dari tiga macam lomba yang ada, UIN Bandung mendapat satu juara dari perlombaan essay, juara ke-2. (Pada) lomba speech, teman saya Fathia berhasil masuk 5 besar sebagai finalis. Lawan terberat saya itu delegasi dari UNS yang juara 1 dalam lomba essay,” ungkap Ghina Ula Fauziyyah Sari saat ditemui Jurnalposmedia, Kamis, (17/10/2019).
Untuk persiapan lomba, ia berlatih selama 2 minggu secara intensif sebelum hari-H lomba. Ia latihan bersama teman yang juga mengikuti lomba dan dengan para senior yang sudah berpengalaman. PBI pun telah memiliki Student Association of English Education Department (SAEED) sebagai wadah untuk belajar mendalami bahasa inggris dan tempat berlatih juga belajar bersama yang terbuka untuk umum.
Kendala yang dirasakannya sendiri adalah dana yang ada dan fasilitas yang terbatas. Fakultas memfasilitasi satu mobil sebagai transportasi untuk keberangkatan dan kepulangan. Dari satu mobil tersebut terdapat 7 orang di dalamnya. Selama di Jakarta, dia bersama teman-temannya tinggal di tempat rekannya yang sesama LPB (Lembaga Pembinaan Bahasa) dari UIN jakarta.
“Untuk keberangkatan, kami menggunakan satu mobil yang disediakan Fakultas. Itu juga pas hari-H lomba banget. Jadi kasihan untuk lomba yang debate dan speech sampai sana langsung lomba tanpa ada istirahatnya. Alhamdulillah kalo saya sendiri lombanya di hari kedua, jadi masih ada istirahatnya. Karena sewa mobil yang terbatas, jadi dari kita engga ada yang bisa ikut technical meeting. Dikarenakan kalo berangkat lebih awal pasti akan nambah biaya lagi,” tambah wanita yang akrab disapa Ula.
Ula sangat bersyukur bisa mempunyai kesempatan buat mengikuti lomba essay dan mendapat bonus oleh Allah SWT menjadi runner-up. Dia berharap bisa menginspirasi mahasiswa lainnya semua untuk terus berkarya dan berproses.
“Bersyukur banget bisa punya kesempatan buat lomba essay di IRON UIN Jakarta dan lebih bersyukur lagi diberikan bonus oleh Allah SWT. Bisa jadi runner-up juga bawa nama PBI dan UIN Bandung. Semoga bisa menginspirasi teman-teman untuk terus berkarya dan berproses. Enggak ada hal yang sia-sia, apapun itu asalkan positif pasti bakal ada manfaatnya. Never Stop Fighting,” tutupnya.(Alif Muhamad Alfian & Abdul Hayyi, Muhammad Fauzan P)
Sumber, Jurnal Pos Media 19 Oktober 2019