(UINSGD.AC.ID)-Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN SGD Bandung perdana adakan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) secara luring, di Aula Abdjan Sulaeman (Rabu, 31/08/2022).
PBAK FEBI ini mengusung tema “Mahasiswa Unggul Berwirausaha Menuju Indonesia Maju.”
Berkaitan dengan tema tersebut, PBAK FEBI ini menghadirkan TIM Penilai dan Supervisi Inkubator Wirausaha LPDB KUMKM Kementerian Koperasi dan UKM, Pendi Yusuf Muhtar Efendi.
Dalam orasi ilmiahnya, Ia berpesan mahasiswa FEBI harus menjadi inventor untuk membuat inovasi baru dalam banyak hal, khususnya dalam bidang bisnis. Mahasiswa harus memiliki visi besar yang menjawab kebutuhan mahasiswa yang sesuai dengan konteks hari ini.
Pendi Yusuf Muhtar Efendi, menyampaikan bahwa Mahasiswa sebagai Kelas Menengah dengan priviledge khusus (akses pengetahuan, skill, sumberdaya dan lain sebagainya) harus menjadi pertimbangan modalitas bagi pengembangan entrepreneurship di kalangan mahasiswa.
“Entrepreneurship mahasiswa perlu didorong pada jenis bisnis yang memiliki leveraging factor atau daya ungkit bagi entitas lain seperti UKM. Atau memiliki nilai tambah yang tinggi seperti produk inovatif. Sehingga secara jangka panjang meningkatkan keinovasian di masyarakat,” jelasnya.
Selanjutnya, sejalan dengan tema PBAK FEBI, dalam sambutannya Dekan FEBI UIN SGD Bandung, Dr H Dudang Gojali, MAg., memaparkan tiga hal yang harus menjadi fokus mahasiswa FEBI saat ini. “Pertama, dari lubuk hati yang paling dalam saya mengucapkan selamat datang kepada mahasiswa baru. Selamat bergabung menjadi bagian dari keluarga besar FEBI,” paparnya.
Kedua, tentu pada era yang sering disebut 4.0 atau 5.0 untuk menjadi manusia sukses kita tidak cukup memiliki kecerdasan nalar (IQ), tapi juga pada saat yang sama harus mempunyai kecerdasan emosional (EQ) sekaligus kecerdasan spiritual (SQ). Bahkan hari ini ditambah lagi dengan kecerdasan robotic, kecerdasan buatan (artifisial intelegent). Yang terakhir itu semacam kecerdasan yang dicangkokkan pada kesanggupan kita mengelola serat digital.
Kecerdasan yang melibatkan pada kemampuan kita menjadikan seluruh informasi yang berlimpah atau big data di dunia maya menjadi modal utama agar kita menjadi lebih cepat, cerdas, terampil, gesit, kreatif. Kita tidak hanya pandai mendaftar masalah, namun juga bisa mengurai dan mencari jalan keluar dari masalah tersebut. Kalau tidak ada jalan keluar, lebih baik jalan-jalan keluar, melakukan perjalanan intelektual, wisata ruhani, berdiskusi, dan seterusnya.
“Terakhir, saya ingin menegaskan bahwa ke depan bahkan sudah dimulai sejak tiga dasawarsa terakhir, ekonomi yang berbasis pada etika atau lebih tegas lagi Islam akan menjadi poros utama yang ambil bagian dalam seluruh aspek kehidupan,” tuturnya.
Dekan FEBI, Dr Dudang Gojali menegaskan Industri perbankan tumbuh di mana-mana dan terbukti menjadi alternatif bahkan antitesa dari ekonomi konvensional yang mengidap banyak masalah. Menurutnya, krisis ekonomi, politik, lingkungan akarnya karena dimensi etika terabaikan dari nafas kehidupan kita, dilucuti dari praktek ekonomi.
Ketika etika dan religiositas ini absen yakinlah bahwa kita tengah menuju kehancuran yang lebih besar. Oleh karenanya Ekonomi dan Bisnis Islam pada titik tertentu memikul fungsi profetik untuk melakukan penyelematan pada kondisi mengkhawatirkan tersebut.
“Mudah-mudahan bergabungnya mahasiswa baru sekalian di FEBI ini membawa perubahan dan keberkahan bagi kita. Berkah memberkahi, mengorbitkan kemajuan dan kebaikan secara personal atau pun institusional,” harapnya.
Pelaksanaan PBAK FEBI hari ketiga ini diikuti oleh 802 mahasiswa baru dengan rincian Akuntansi Syariah 131 orang, Ekonomi Syariah 127 orang, Manajemen Keuangan Syariah 263 orang, dan Manajemen 281 orang.
Kemudian menghadirkan jajaran dekanat FEBI, ketua jurusan dan sekretaris jurusan empat program studi di FEBI UIN SGD Bandung, Ketua laboratorium FEBI, ketua Pusat Kajian Pengembangan Ekonomi Bisnis (PKPEB), koordinator Tata Usaha, sekretaris Pusat Pangkalan Informasi Data Mahasiswa (PPIDM), Ketua Galeri Investasi Syariah, Ketua Inkubator Bisnis UIN, dan Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) empat program studi di FEBI UIN SGD Bandung.