[uinsgd.ac.id] Sekitar 50 mahasiswa Pascasarjana UIN SGD Bandung Program Studi Ilmu Agama Islam (IAI), Religious Studies (RS), Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Dasar (SD)/Sekolah Menengah Atas (SMP) semester III mengikuti acara Workshop “Orientasi Penyusunan Proposal Tesis” di Aula Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Jawa Barat, Selasa (25/10) siangMenurut Dr. Aan Hasanah, MA acara Workshop ini terbagi kepada dua bagian; Pertama, Kebijakan dan Arahan Penelitian Pada Program Pascasarjana UIN SGD Bandung oleh Dr.H.M. Anton Athoillah, MM, Asisten Direktur I Pascasarjana. Kedua, Teknis Penyusunan Proposal Tesis oleh Ketua Program Studi.Bagi Anton, perlu dibedakan antara menyusun dan menulis Tesis, Disertasi dengan menulis buku daras. “Pengalaman membimbing, mengoreksi tentang Tesis masih banyak yang dilupakan. Terutama dalam penyusunan dan penulisan Tesis sering disamakan dengan menulis bab dua pada buku daras. Padahal sangat berbeda dan yang paling mendasar dari penulisan Tesis adalah menemukan masalah akademik, bukan masalah sosial, keagamaan, pendidikan” tegasnya“Bila terkandung akademika problem, barulah bisa dijadikan bahan untuk menulis Tesis” tambahnyaUntuk itu ada prinsip-prinsip penelitian; Logis, Empirik, Kontinum dan Akumulatif. “Pada prinsip logis dan empirik saya yakin telah diajarkan oleh pada dosen pengampu Metodologi Penelitian. Akan tetapi pada prinsip kontinum dan akumulatif yang akan saya jelaskan pada kesempatan ini” paparnyaKontinum ini berkenaan dengan kontiunitas penelitian sebelumnya “Bukan hanya memuat landasan teoritis seperti di bab dua pada buku daras, tetapi adanya kontiunitas dengan penelitian sebelumnya” katanyaUntuk itu dibuatlah roadmap yang berisi; Pertama, Penulis/Penelitian. Kedua, Tahun Penelitian. Ketiga, Judul buku/Penelitian. Ketiga, Masalah yang diteliti. Keempat, Tujuan Penelitian. Kelima, Metode Penelitian. Keenam, Model yang dibangun. Ketujuh, Temuan Penelitian. Kedelapan, Kesimpulan dan Saran. “Dalam penyusunan Tesisnya harus bersifat kronologis supaya tidak terjadi replikasi, duplikasi, bahkan plagiasi” tegasnyaAkumulatif erat kaitanya dengan “Puncak penelitian yang setiap orang pasti berbeda di muka bumi ini. Boleh jadi kelihatannya hanya sebatas merubah waktu dan lokasi penelitian, tapi pada dasarnya berbeda. Maka diperlukanlah kehati-hatian dalam menyusun penelitian ini” saranyaMengenai Latar belakang masalah harus penting, menarik dan alasan khusus. “Ukurannya tergantung pada laporan hasil penelitian sebelumnya. Apakah banyak yang menelitinya atau tidak?” ujarnyaMengingat pentingnya menyusun Tesis, maka kerangka berpikirnya harus jelas. “Teori dan logis. Sebab Tesis itu prodak dari Pascasarjana. Oleh karena itu, hubungan antara teori satu dengan yang lainya harus bisa disusun dalam kerangka berpikir ini” paparnyaIa berharap dalam menyusun Tesis ini “Harus berusaha seoptimal mungkin karena yang murni kita miliki hanya dua; Pertama, Kerangka berpikir. Kedua, Kesimpulan” tegasnyaSoal Tesis yang bagus, Ia menuturkan “Tesis yang selesai dan tepat waktu. Sebab pada bulan Juli 2012 harus selesai” pungkasnyaSesuai dengan ketentuan untuk teknis penyusunan proposal Tesis dipandu oleh Ketua Program Studi. Program Studi IAI dan PAI oleh Prof. Dr.H Endang Soetari, Ad, M.Si dan Program Studi RS oleh Prof.Dr.H. Afif Muhammad, MA. [Ibn Ghifarie]Sekitar 50 mahasiswa Pascasarjana UIN SGD Bandung Program Studi Ilmu Agama Islam (IAI), Religious Studies (RS), Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Dasar (SD)/Sekolah Menengah Atas (SMP) semester III mengikuti acara Workshop “Orientasi Penyusunan Proposal Tesis” di Aula Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Jawa Barat, Selasa (25/10) siangMenurut Dr. Aan Hasanah, MA acara Workshop ini terbagi kepada dua bagian; Pertama, Kebijakan dan Arahan Penelitian Pada Program Pascasarjana UIN SGD Bandung oleh Dr.H.M. Anton Athoillah, MM, Asisten Direktur I Pascasarjana. Kedua, Teknis Penyusunan Proposal Tesis oleh Ketua Program Studi.Bagi Anton, perlu dibedakan antara menyusun dan menulis Tesis, Disertasi dengan menulis buku daras. “Pengalaman membimbing, mengoreksi tentang Tesis masih banyak yang dilupakan. Terutama dalam penyusunan dan penulisan Tesis sering disamakan dengan menulis bab dua pada buku daras. Padahal sangat berbeda dan yang paling mendasar dari penulisan Tesis adalah menemukan masalah akademik, bukan masalah sosial, keagamaan, pendidikan” tegasnya“Bila terkandung akademika problem, barulah bisa dijadikan bahan untuk menulis Tesis” tambahnyaUntuk itu ada prinsip-prinsip penelitian; Logis, Empirik, Kontinum dan Akumulatif. “Pada prinsip logis dan empirik saya yakin telah diajarkan oleh pada dosen pengampu Metodologi Penelitian. Akan tetapi pada prinsip kontinum dan akumulatif yang akan saya jelaskan pada kesempatan ini” paparnyaKontinum ini berkenaan dengan kontiunitas penelitian sebelumnya “Bukan hanya memuat landasan teoritis seperti di bab dua pada buku daras, tetapi adanya kontiunitas dengan penelitian sebelumnya” katanyaUntuk itu dibuatlah roadmap yang berisi; Pertama, Penulis/Penelitian. Kedua, Tahun Penelitian. Ketiga, Judul buku/Penelitian. Ketiga, Masalah yang diteliti. Keempat, Tujuan Penelitian. Kelima, Metode Penelitian. Keenam, Model yang dibangun. Ketujuh, Temuan Penelitian. Kedelapan, Kesimpulan dan Saran. “Dalam penyusunan Tesisnya harus bersifat kronologis supaya tidak terjadi replikasi, duplikasi, bahkan plagiasi” tegasnyaAkumulatif erat kaitanya dengan “Puncak penelitian yang setiap orang pasti berbeda di muka bumi ini. Boleh jadi kelihatannya hanya sebatas merubah waktu dan lokasi penelitian, tapi pada dasarnya berbeda. Maka diperlukanlah kehati-hatian dalam menyusun penelitian ini” saranyaMengenai Latar belakang masalah harus penting, menarik dan alasan khusus. “Ukurannya tergantung pada laporan hasil penelitian sebelumnya. Apakah banyak yang menelitinya atau tidak?” ujarnyaMengingat pentingnya menyusun Tesis, maka kerangka berpikirnya harus jelas. “Teori dan logis. Sebab Tesis itu prodak dari Pascasarjana. Oleh karena itu, hubungan antara teori satu dengan yang lainya harus bisa disusun dalam kerangka berpikir ini” paparnyaIa berharap dalam menyusun Tesis ini “Harus berusaha seoptimal mungkin karena yang murni kita miliki hanya dua; Pertama, Kerangka berpikir. Kedua, Kesimpulan” tegasnyaSoal Tesis yang bagus, Ia menuturkan “Tesis yang selesai dan tepat waktu. Sebab pada bulan Juli 2012 harus selesai” pungkasnyaSesuai dengan ketentuan untuk teknis penyusunan proposal Tesis dipandu oleh Ketua Program Studi. Program Studi IAI dan PAI oleh Prof. Dr.H Endang Soetari, Ad, M.Si dan Program Studi RS oleh Prof.Dr.H. Afif Muhammad, MA. [Ibn Ghifarie]
Pascasarjana Gelar Workshop Penyusunan Proposal Tesis
WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter
Artikel Populer
-
-
5 Februari 2020 Dekan, Kolom Pimpinan
-
18 Desember 2019 Dekan, Kolom Pimpinan
Inspiratif
Pojok Rektor
Berita Utama
-
Umrah dan Dakwah di Media Sosial
22 November 2024 -
Pentingnya Penguatan Literasi Fikih Zakat untuk Amil yang Inovatif
21 November 2024 -
Fesqu 2024 Dibuka: Menggapai Kebersamaan dengan Seni dan Al-Qur’an
20 November 2024 -
Selamat! 37.849 Peserta Lulus SKD Calon PNS Kementerian Agama 2024
19 November 2024
Inspiratif
-
8 Rahasia Lulus Tepat Waktu dengan Segudang Prestasi
15 September 2024