[www.uinsgd.ac.id] Dicabutnya surat edaran Rektor mengenai larangan parkir di area kampus sejak awal semester genap mengakibatkan berhamburnya kendaraan yang masuk area kampus. Meski sudah dikelola dengan baik, pengelolaan parkir ini tak lepas dari semrawutnya kondisi lahan parkir yang ada.
Hal ini diakui oleh Dita, mahasiswa Jurnalistik semester 4, yang menjadi korban semrawutnya lahan parkir khusus sepeda motor. “Tempatnya ga enak, motor saya sampai terperosok di lahan parkir yang banyak kubangan lumpurnya,” ucapnya, Sabtu (09/02).
Menanggapi hal tersebut, Tantan selaku pihak keamanan kampus, menyatakan hal tersebut merupakan suatu kewajaran karena saat ini kampus sedang berada dalam pembangunan. “Setelah pembangunan selesai dilakukan, lahan-lahan tersebut akan segera ditanggulangi,” ujarnya saat ditemui, Sabtu (09/02) siang.
Masalah ini bertambah dengan terbatasnya lahan parkir mobil yang tersedia. Hal ini megakibatkan berhamburnya kendaraan yang parkir sembarangan tempat. Meski begitu, Tantan menambahkan, sejauh ini parkir berjalan cukup kondusif.
Selain masalah lahan parkir, Dita pun mengeluhkan adanya pungutan liar yang diambil oleh penjaga parkir, padahal dalam kupon disebutkan bahwa parkir tersebut tanpa biaya.
Mengenai masalah pungutan yang diambil, Tantan memilih untuk tidak berkomentar. “Petugas parkir merupakan warga setempat yang direkrut langsung oleh UIN. Itu bukan wilayah saya,” tanggapnya. [SuakaOnline]