(UINSGD.AC.ID)’Memanusiakan manusia’ adalah satu istilah untuk mewakili idealisme Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Istilah ini bisa dimaknai sebagai jargon, tagline, moto sebagai nafas dari seluruh proses pendidikan di fakultas yang kini dipimpin oleh Dr H Setia Gumilar, M.Si.
Inilah yang menyemangati para pimpinan FAH dalam menyenggarakan pendidikan (Adab). Mereka sangat greget, bersemangat, peduli, dan memiliki daya juang serta sanggup bekerja keras mengembangkan mutu akademik, sehingga bisa pentas di fora nasional dan internasional.
Para wakil dekan FAH pun memberikan makna tersendiri bagi sivitas akademika. Banyak upaya yang dilakukan dalam membentuk rupa kampus FAH seperti yang bisa dilihat saat ini. Hal inilah yang dapat mendorong para dosen, karyawan, dan mahasiswa untuk memiliki rasa cinta, citra, serta bangga terhadap almamaternya.
Dalam sebuah talkshow virtual yang diikuti oleh 720 mahasiswa baru (partisipan) –digelar sebagai rangkaian acara Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan(PBAK)FAH– semua Wakil Dekan menunjukkan bahwa FAH itu “Ada”, suatu istilah yang berkaitan dengan bekerja/ikhtiar. FAH juga punya “Cita”, yang di dalamnya banyak gagasan/ide. Dan, FAH memiliki “Asa” sebuah harapan melahirkan berbagai keunggulan.
Pembicara pertama, Wakil Dekan I Dr H Dadan Rusmana, M.Ag, CHS, berusaha keras menyukseskan Tri Dharama Perguruan Tinggi. Proses belajar mengajar diarahkan untuk mendidik mahasiswa agar memiliki pengetahuan luas, keterampilan yang mumpuni, dan keahlian yang mapan.
“Kita juga ingin mahasiswa itu imannya kokoh, ilmunya kuat, amalnya unggul, dan akhlaknya mulia. Ini yang nantinya menjadi pembeda antara mahasiswa/alumni FAH dengan perguruan tinggi lain,” ujar Dr Dadan, seraya menjelaskan bahwa tugas Wakil Dekan I sangat substantif. Selain pelaksana akademik, juga penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
Pelayanan Prima
Wakil Dekan II FAH H Dedi Supriadi, M.Ag, M.Hum, pembicara kedua) tak henti melakukan adaptasi, evaluasi, dan menggali berbagai problematika kampus FAH. Ia terus menata adminitrasi dan pembinaan sumber daya manusia, agar pelayanan kepada mahasiswa dan dosen cepat dan tepat. Juga memaksimalkan sarana prasarana, menata manajemen, mengefisiensikan pendanaan, dan mengembangkan sistem informasi.
“Sebagai pelayan masyarakat (khodimu ummah) kami terus meningkatkan kualitas, dengan modernisasi manajemen pendidikan dan pelayanan administrasi yang prima, melakukan penataan, dan meningkatkan profesionalisasi institusi yang efektif dan efisien,” ujar Dr Dedi.
Tak kalah krusialnya, Wakil Dekan III Dr Ading Kusdiana, M.Ag strategi kebijakannya melalui pendekatan pencerahan, pemberdayaan, dan pengembangan, dalam rangka mewujudkan image building FAH dan mengembangkan kultur akademik yang kondusif.
Ia terus melakukan pembinaan kepada mahasiswa, terutama yang tergabung dalam organisasi kemahasiswaan (DEMA, SEMA, HMJ). “Jika kegiatan mahasiswa bisa bersinergi dengan kebijakan pimpinan, maka iklim akademik bisa kondusif, dan target keunggulan bisa mudah diraih,” ujarnya.
Ia juga terus mengembangkan jaringan melalui pola kemitraan dan kerjasama dengan berbagai instansi. Ini penting, terutama untuk menambah wawasan mahasiswa, kelancaran praktikum, juga prospek kerja bagi alumni.[nanang sungkawa]