Adalah sangat bisa dimengerti jika orang yang tidak berilmu melakukan perbuatan buruk, maksiat, dan nista, karena dia memang tidak tahu, tidak mengerti. Orang seperti itu disebut orang bodoh. Akan tetapi jika ada orang yang berilmu melakukan perbuatan buruk dan keji, maka orang seperti itu bukan saja bodoh, tetapi “jahil murakkab”—bodohnya bertumpuk-tumpuk, berlipat-lipat, bodoh kuwadrat.

Pertama, dia bodoh karena tidak mengamalkan ilmunya, kedua dia bodoh karena melakukan perbuatan buruk, padahal dia tahu hal itu dilarang, dan ketiga dia bodoh karena telah menghinakan dirinya dari yang semestinya mulia (orang berilmu) menjadi orang bodoh. Orang seperti ini, menurut Ibnu Ruslan, dimasukkan ke dalam neraka lebih dulu ketimbang para penyembah berhala. Na’udzu billah.[Afif Muhammad]

 

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter