Optimis Kebangkitan Islam Indonesia

[www.uinsgd.ac.id] Keberadaan Islam Indonesia mengalami berbagai perkembangan sangat menarik dicermati. Sebagian perkembangan itu pada dasarnya merupakan kontinuitas tradisi dan aktualisasi historis yang munul dalam perjalanan Islam selama berabad-abad di Indonesia. “Transformasi Islam Indonesia terus meningkat tiap tahunnya. Ini terlihat dari kontribusi produktif untuk pengembangan studi Islam Indonesia. Jadi melihat perkembangan dan dinamika Islam Indonesia ini, saya optimis keberadaan Islam Indonesia akan memberikan peran penting terhadap kebangkitan dan masa depan Islam Indonesia,” ungkap Focus Group Discussion (FGD) bersama Prof. Azyumardi Azra bertajuk “Dinamika Islam Indonesia Kontemporer: Menuju Renaisans” yang diikuti oleh Guru Besar dan Doktor di lingkungan UIN SGD Bandung yang dipandu oleh Moeflich Hasbullah (dosen Fakultas Adab dan Humaniora) di ruang Sidang Rektorat, gedung Al-Jamiah lantai II, Senin (15/12).

Perubahan dalam masyarakat Muslim Indonesia terjadi tidak hanya pada tingkat intelektual (pemikiran), tetapi juga pada tingkat kelembagaan. Perubahan pada kedua aspek ini berkaitan erat satu sama lain, dan karen aitu, perubahan pada tingkat kelembagaan Islam di kawasan ini pada dasarnya merupakan pengejewantahan (aktualisasi) dari perubahan dan kerkembangan yang terjadi pada tingkat pemikiran. “Untuk itu, optimis yang hati-hati dalam melihat Islam Indonesia, bukan Islam di Indonesia yang hadir, menumpang di Indonesia. Tapi Islam Indonesia itu yang melekat, terlihat, mengikat yang ciri-cirinya sendiri berbeda dengan ranah yang lain,” tegasnya.

Perubahan itu bisa kita lihat pada ranah Islam politik dan Islam kultural yang menjadi salah satu perubahan signifikan bagi perjalanan Islam Indonesia.

Untuk kelembagaan Islam perubahan bisa dilihat pada perkembangan insitusi pendidikan Islam seperti madrasah dan pesantren. Mulai dari ibtidaiyah (dasar), tsanawiyah (menengah pertama) aliyah (menengah atas), hingga STAIN/IAIN/UIN (perguruan tinggi) yang secara legal diakui dan dijamin eksistensinya sejajar dengan sisitem dan kelembagaan pendidikan umum. 

Pesantren merupakan insitusi pendidikan indigenous Islam Indonesia ini telah memberikan sumbangan penting dan krusial dalam proses transmisi ilmu-ilmu Islam, reproduksi ulama, pemeliharaan ilmu dan tradisi Islam dan bahkan penentu pembentukan dan ekspansi masyarakat muslim-santri dan kelas menengah muslim. 

 “Kebangkitan kelas menengah muslim yang terus bertumbuh ini mendorong pertumbuhan lembaga Islam lebih jauh mulai dengan filantropi islam, sekolah-madrasah elit, perbankan syariah sampai kepada ledakan jumlah jamaah haji dan umroh,” paparnya. 

Aktualisasi keislaman melalui kegiatan-kegiatan dakwah, pembentukan kelembagaan Islam yang melahirkan kelas menengah muslim ini mempu medorong dan bahkan menjadi backbone peningkatan fenomenal dan aktualitas pranat Islam, seperti ibadah zakat, infak, sadaqah (filantropi Islam), haji, umroh. 

“Kebangkitan intelektual muslim Indonesia ini memberikan sumbangan penting ke arah pertumbuhan pemikiran Islam,” sambungnya.

Untuk mengaja, memelihara dan mengawal terus tumbuhnya sikap optimis dalam kebangkiatan Islam Indonesia itu, “Caranya; Pertama, bersyukur atas Islam Indonesia yang ramah, aman, damai dan bertanggungjawab atas segala yang kita perbuat. Kedua, tetap menjaga warisan Islam yang mulia, seperti madrasah, pesantren, ormas Islam dalam menciptakan masyarakat madani yang berbasis Islam,” sarannya. 

“Oleh karena itu, saya optimis akan kebangkiatan Islam Indonesia itu jika kita semua kerja keras dan tidak berfikir konspriratif dalam segala persoalan yang menimpa Indonesia. Mari kita kawal dan pupuk rasa optimisme ini supaya terus menghadirkan Islam Indonesia yang damai, tleran, moderat,” pungkasnya. []  

 

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter