Optimalisasi Peningkatan Kualitas SDM UIN SGD Bandung

[www.uinsgd.ac.id] Orientasi Pendidikan Tinggi Islam itu harus mencakup pada 5 aspek, yaitu : pertama,  pusat ilmu keislaman; kedua, produser ilmuwan Islam; ketiga, perisai terhadap nilai-nilai keislaman, bukan sebagai perusak Islam; keempat, menjadi cahaya bagi pesan-pesan keislaman; dan kelima, menjadi pusat peradaban Islam. Kelima aspek ini  disampaikan Rektor UIN SGD Bandung, Prof. Dr. H. Deddy Ismatullah, SH., M.Hum dalam Rapat Koordinasi Kediklatan Tahun Anggaran 2013  di Lingkungan Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 di Hotel Asri Lembang, Rabu (10/4)

Mengingat tujuan dari pengembangan Pendidikan Tinggi Islam diantaranya; Pertama, untuk melaksanakan pengkajian dan pengembangan ilmu-ilmu agama Islam pada tingkat yang lebih tinggi secara lebih sistematis dan terarah; kedua, untuk melaksanakan pengembangan dan peningkatan dakwah Islam; dan ketiga, untuk melakukan reproduksi dan kaderisasi ulama dan fungsionaris keagamaan, baik pada kalangan birokrasi negara maupun sektor swasta, serta lembaga-lembaga sosial, dakwah, pendidikan, dan sebagainya.

Meskipun Pendidikan Tinggi Islam ini tengah menghadapi sejumlah problematika, diantaranya : Pertama, kelemahan sumber daya manusia (SDM), manajemen, maupun dana. Kedua, Lembaga pendidikan tinggi Islam masih belum mampu mengupayakan secara optimal mewujudkan Islam sesuai dengan cita-cita Idealnya. Sementara masyarakat masih memposisikan lembaga pendidikan Islam sebagai pilar utama yang menyangga kelangsungan Islam dalam mewujudkan cita-citanya sebagai Rahmatan lil Alamin. Lembaga pendidikan tinggi Islam masih belum mampu mentransformasikan nilai-nilai ajaran Islam secara kontekstual dengan berbagai masalah yang dihadapi masyarakat. Ketiga, lembaga pendidikan tinggi Islam belum mampu mewujudkan Islam secara transformatif. Kita masih melihat bahwa masyarakat Islam dalam mengamalkan ajaran agamanya telah berhenti pada dataran simbol dan formalistik.
 
“Untuk itu, diperlukan prinsip pengelolaan Perguruan Tinggi dengan medel SMART : Specific (fokus pada masalah tertentu), Measurable (terukur), Achieveable (dapat dicapai), Rational  (realistik) dan Time-Bounded (terikat oleh waktu),” tegasnya.

Dalam konteks kampus UIN SGD Bandung yang memiliki potensi Sumber Daya Manusia (SDM) mulai dari jumlah Dosen sebanyak 791 orang yang terdiri dari Guru Besar 36 orang, Doktor 152 orang, Magister 562 orang dengan  jumlah Karyawan (Staf Adiminstrasi) 190 orang, sehingga jika di total  jumlah  Dosen dan Karyawan UIN SGD Bandung sebanyak 981 orang. “Ini harus menjadi modal dalam peningkatan kualiatas SDM di Pendidikan Tinggi Islam,” jelasnya.

Untuk itu, tujuan pengembangan SDM di UIN SGD Bandung ini diorientasikan kepada; Pertama, meningkatkan profesionalisme dosen dan Karyawan dalam melaksanakan tugas. Kedua, meningkatkan peranan dosen dan karyawan dalam memberikan pelayanan publik. Ketiga, meningkatkan proses dan hasil pendidikan di perguruan tinggi Islam. Keempat, menilai akuntabilitas kinerja dosen dan Karyawan.

“Oleh karena itu, sejalan dengan orientasi di atas, Dosen dan Karyawan harus memiliki sikap profesional yang ditunjukkan pada sikap dan perilaku yang  amanah (trustworthy), memiliki kompetensi (competent), menghargai orang lain (respectful), bertindak dengan penuh integritas (acts with integrity), penuh pertimbangan (considerate), dan berempati (emphatic),” sambungnya.

Upaya peningkatan SDM UIN SGD Bandung ini diarahkan dalam upaya : “Optimalisasi pemberdayaan struktur dan kapasitas organisasi dalam Ortaker UIN SGD Bandung, peningkatan komitmen pimpinan, peningkatan kualitas dan integritas Dosen dan Karyawan melalui Pendidikan dan Pelatihan Berkelanjutan, penegakkan disiplin dosen dan karyawan, (penerapan reward and punishment dan penegakkan kode etik pegawai), penataan rekrutmen calon dosen dan karyawan, serta pembinaan pegawai,” pungkasnya.

Acara Rapat Koordinasi yang dilaksanakan dari tanggal 9 sampai 11 April 2013 ini diikuti oleh peserta yang terdiri dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Balai Diklat Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten dan Kota se-Jawa Barat. [Ibn Ghifarie/Adeng Muchtar Ghazali]

 

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *