Obsesi Prof Mahmud Wujudkan Kampus Berkah

[www.uinsgd.ac.id] Pimpinan beserta sivitas akademika dan staf karyawan Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung mengucapkan selamat atas terpilihnya Prof  Dr H Mahmud, M.Si sebagai Rektor UIN SGD Bandung masa bakti 2015-2019. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) ini meraih suara senat yang cukup fantastis, 44 suara, mengungguli Prof Dr H Endin Nasrudin , M,Si (13) dan Prof Dr H Supiana, M.Ag (2), pada Pemilihan Calon Rektor (06/05).

“Semoga Rektor UIN SGD ke depan mampu menciptakan iklim akademik yang kondusif. Memiliki daya juang serta sanggup bekerja keras membangun kampus sehingga UIN SGD unggul dan kompetitif, bisa pentas di level regional, nasional bahkan internasional. Ini akan mendorong para dosen, karyawan, dan mahasiswa untuk memiliki rasa cinta, citra, serta bangga terhadap almamaternya,” ujar Dekan FSH Prof Dr H Oyo Sunaryo Mukhlas, M.Si, Senin (11/05).

Prof Oyo meyakini rektor terpilih Prof Mahmud mampu melakukan adaptasi, evaluasi, dan menggali berbagai problematika kampus. Sehingga dia bisa menata pelayanan akademik dengan baik, selaras dengan cita-cita para pendiri UIN dan sivitas akademika yang ingin lembaganya unggul dan kompetitif. “Rektor dan jajarannya nanti harus konsisten memperjuangkan warga kampus, yang mengarah kepada research university dan kampus internasional,” katanya.

Di bagian lain, Rektor terpilih Prof Mahmud di hadapan para wartawan menyampaikan obsesinya ingin merealisasikan model manajemen yang kreatif dan inovatif dan berkah (bersih lahir batin, kuat akhlaknya). Juga, dalam mengelola manajemen yang diutamakan adalah profesionalisme, dengan tidak mengabaikan tata aturan yang berlaku, moralitas, kompetensi, dan proporsi.

Ia juga ingin mengajak semua dosen dan karyawan senanatisa peduli pada almamaternya. “Apa yang bisa kita berikan kepada lembaga tercinta ini. Kita punya ilmu bahkan bisa mendapatkan penghidupan yang layak, karena ada lembaga UIN. Jangan jauh-jauh, kita dipercaya sebagai mubaligh di masyarakat karena kita dari UIN. Jadi, kita harus mampu memberikan yang terbaik bagi lembaga ini,” ajak Prof Mahmud.

Terlebih, keberadaan UIN Bandung ini berada di Jawa Barat. Falsafah “silih asah,  silih asih, silih asuh” harus dipegang teguh. “Jangan lupa dilengkapi dengan silih wawangi (siliwangi), sehingga di antara kita harus saling mengharumkan satu sama lain, bukan saling ledek atau saling menjatuhkan. Hayu urang ngahiji, pasti kahiji (mari kita bersatu, pasti menjadi nomor satu),” kata akademisi kelahiran Bekasi ini.[Nank]

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter