Nilai Plus bagi Mahasiswa yang Berwirausaha

[www.uinsgd.ac.id] Wakil Dekan I Fakultas Syariah dan Hukum UIN SGD Bandung, Dr HA Hasan Ridwan terus memupuk kreativitas mahasiswa dalam berwirausaha, hingga terbiasa menyelesaikan masalah dan mampu melihat peluang untuk menciptakan suatu usaha. Setelah beres kuliah, mereka tidak susah mencari penghidupan atau terlalu mengandalkan ijazah untuk mencari pekerjaan, karena mereka mandiri bahkan bisa menciptakan lapangan kerja bagi orang lain.

“Karenanya, saya sebagai dosen selalu mengapresiasi bahkan memberikan nilai plus kepada mahasiswa yang punya jiwa wirausaha. Apalagi kalau ia mampu berinovasi dalam mengelola sumber daya yang ada. Kreatifitasnya perlu terus dipupuk hingga mereka mandiri,” kata Dr Hasan Ridwan, saat memberikan pelatihan softskill “Menumbuhkan Jiwa Entrepreneurship dan Manajemen Organisasi Mahasiswa” Jurusan Perbandingan Agama (PA) Fakultas Ushuluddin UIN SGD, Rabu (28/05).

Modal utama dalam berwirausaha adalah kemauan dan keuletan untuk bersungguh-sungguh menjalankan suatu usaha. Tidak hanya mengandalkan niat, tetapi harus dilengkapi dengan kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan dalam mengelola suatu usaha, termasuk kemampuan berbahasa asing. “Ayo dari sekarang dungguh-sungguh belajar bahasa asing! Kuasai bahasa Inggris, Arab, bila perlu bahasa Jepang, Mandarin, dan lain-lain, untuk membuka cakrawala dunia yang amat luas ini,” ujar mantan dosen Fakultas Ushuluddin periode 1992-1994. 

Menurut Dr Hasan Ridwan, bagi mahasiswa UIN wirausaha ini memiliki dasar teologi yang sangat kuat. Banyak ayat al-Qur’an yang mendasari pentingnya berwirausaha, antara lain disebutkan dalam Surat  al-‘Araf ayat 10: “Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur”.  

Namun, di kalangan mahasiswa minat untuk bergelut di bidang wirausaha masih sangat kurang, karena masih berpandangan bahwa kuliah itu hanya untuk menjadi pegawai. Penyebab lain kurangnya minat untuk berwirausaha karena tidak adanya modal untuk memulai usaha, atau tidak pernah dibekali dengan pengetahuan seputar wirausaha. Padahal sebenarnya gelar sarjana tidak menjamin seseorang untuk mendapatkan pekerjaan. 

Pola pikir seperti itu perlu diubah agar lebih memahami peranan wirausaha dalam kehidupan sehari-hari. Ini penting agar lapangan pekerjaan tidak lagi menjadi masalah besar karena mahasiswa sudah mampu menjalankan usaha sendiri. Di Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN SGD, ada organisasi mahasiswa bernama Komunitas Wirausaha Muda Syariah (KWMS). Lembaga ini menjadi wahana bagi mereka untuk dapat membangun motivasi berwirausaha dan mampu melihat peluang yang ada di sekitarnya. 

Ketua Jurusan Perbandingan Agama Dr Deni Miharja dalam waktu dekat akan membentuk komunitas wirausaha di kalangan mahasiswanya. Ada 120 mahasiswa PA yang aktif akan digerakkan ke dalam dunia wirausaha, agar mereka mandiri, tidak ketergantungan menjadi PNS. “Tidak sekadar teori dalam mata kuliah Wirausaha atau pelatihan-pelatihan, tetapi akan segera diimplemetasikan. Kami akan mengundang para alumni PA yang sudah mapan dan sukses agar mau menuntun sekaligus memberikan peluang usaha bagi adik-adiknya,” ujar Deni.

Diyakini akan banyak manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan wirausaha mahasiswa ini. Di antaranya  bisa meningkatkan keterampilan mahasiswa di bidang kewirausahaan agar tercipta kader pengusaha muda yang berpotensi, tidak ketergantungan pada orangtua, dan menciptakan lapangan kerja bagi orang lain. “Semoga hal ini bisa membawa perubahan bagi Ushuluddin ke arah yang lebih baik,” harapnya. [NWA]

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter