Motivator Istimewa, Halau Semua Hambatan

[www.uinsgd.ac.id] Dua baris anak-anak yang memakai baju merah mulai menggerakan tangannya, menyesuaikan lagu yang diputar. Beberapa dari mereka lupa lirik, dan melihat pada guru yang sengaja memandu tidak jauh dari mereka. Lagu yang diputar sudah akrab ditelinga berjudul ‘1,2,3 Sayang Semuanya’. Mereka dengan ceria menyanyikannya dengan bahasa isyarat.

Keceriaan anak-anak yang terlahir dengan kebutuhan khusus ini, terlihat ketika mereka berada di Auditorium UIN Bandung. BEM-J Manajemen Dakwah membuat sebuah acara untuk memperingati hari Disabilitas Nasional, Sabtu (6/12/2014).

Ketua Pelaksana, Aang Hasyim mengatakan acara ini diisi dengan mengadakan Talkshow Motivasi sebagai upaya bakti sosial untuk para guru, dan orang tua yang memiliki anak-anak berkebutuhan khusus. “Esensi yang diangkat dari acara ini adalah untuk memberikan dorongan yang positif. Menginspirasi banyak orang bahwa keterbatasan bukalah sebuah hambatan,” ujar Aang.

Dini Lestari telah membuktikanya. Mahasiswi Jurusan Manajeman Dakwah dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,73. Ia seorang penulis buku “Roda yang Berputar dalam Cahaya” ditulisnya dalam waktu satu tahun. Ia penyandang tuna daksa. Dalam Talkshow Motivasi, ia menceritakan bagaimana perjalanannya hingga eksistensinya mencuat karena karya. Ketika ditanya mengenai cita-citanya sewaktu kecil, Dini menjawab singkat. “Motivator,” jawabnya.

Dini tidak sendiri, di ruangan yang sama terdapat anak-anak dari Sekolah Luar Biasa yang memiliki semangat berkarya luar biasa. Anak-anak itu kemudian unjuk kebolehan dengan bernyanyi dengan bahasa isyarat, Qosidahan, dan menari tarian tradisional seperti Tari Merak.

Sekolah Luar Biasa (SLB) yang ikut berpartisipasi antara lain dari SLB Silih Asih Cipadung, SLB Bina Mandiri, SLB Cileunyi dan SLB Padalarang. Ketua BEM-J Manajemen Dakwah Aldi Ismail Pahmi mengungkapkan bahwa keterlibatan di acara ini untuk mengapresiasi terhadap teman-teman dan adik-adik yang berkebutuhan khusus.

“Stigma negatif masyarakat yang menjadikan teman-teman kita ini sedikit terpinggirkan, padahal seharusnya eksistensi bukan dilihat dari lahiriah tetapi dari karya dan kontribusinya terhadap kemaslahatan orang banyak,” kata Aldi.

Talkshow Motivasi menjadi ajang untuk bercermin, mereka yang memiliki kebutuhan khusus sudah mampu bahkan memiliki karya yang lebih hebat. Tidak menjadikan keterbatasan sebagai hambatan adalah poin utamanya. [ Ratu Arti Wulan Sari,  Robby Darmawan/Suaka]

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter