Mojang Jajaka FDK

[www.uinsgd.ac.id] Novita dan M. Sulsalaili terpilih menjadi Mojang dan Jajaka Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Keduanya mendapatkan nilai terbaik pada Pasanggiri Mojang Jajaka yang digelar pad Jum’at (20/2) tersebut.

Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB di gedung Fakultas lantai empat. Kegiatan ini dilakukan untuk menyeleksi kembali  Mojang Jajaka yang akan mewakili Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang nantinya akan di lombakan se-UIN Bandung.

Ketua pelaksana Ahmad Yani mengungkapkan bahwa sosialisasi untuk mengadakan acara ini sudah maksimal dilakukan. Namun antusiasme dari mahasiswa terlihat kurang. Karena hanya beberapa mahasiswa saja yang menghadiri acara tersebut.

“Sosialisasi sudah maksimal karena dari tiga minggu yang lalu. Bahkan sudah mengadakan empat kali rapat pertemuan dengan ketua HMJ. Cuma KPI belum pernah mengikuti peretemuan tesebut. Pengumuman sudah disebar di gedung Lecture Hall dan di mading gedung Z,” papar mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Humas itu, Jum’at (20/2).

Antusiasme mahasiswa yang kurang tak menyurutkan dewan juri maupun peserta untuk memberikan sesuatu yang maksimal. Terlihat dari peserta yang menyuguhkan penampilan terbaik mereka ketika unjuk kabisa. Ada yang bernyanyi, baca puisi dan ada juga yang membacakan lantunanan Al-Qur’an dengan sangat merdu atau yang disebut qiro’at.

Salah satu dewan juri Dyah Rahmi Astuti mengatakan, penilaian dilakukan dengan melihat penampilan, wawasan, public speaking dan unjuk kabisa (penampilan bakat).

Novita Ambarwati mengucapkan syukur setelah dirinya terpilih menjadi Mojang mewakili Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Langkah selanjutnya setelah ia terpilih, sekarang akan lebih terfokus pada pembinaan yang akan dilakukan oleh pihak senat, sebelum kompetisi se-UIN SGD Bandung tanggal 3 Maret 2014.

Novita menambahkan harapan ke depan akan bisa lebih mengekspos kebudayaan sunda, khususnya di kampus UIN SGD Bandung.

“Harapan ke depan nanti, saya akan lebih diekspos kebudayaan sunda. Di situ saya akan menginformasikan budaya sunda itu masih ada di ranah sunda itu sendiri. Tepatnya di kampus kita sendiri yaitu UIN SGD Bandung.”

Sementara Jajaka terpilih Muhammad Sulsalaili akan lebih mempersiapkan bakat dan public speaking lebih matang lagi. dia juga ingin peserta Mojang Jajaka ini tidak hanya mengikuti rangkaian acara tanpa memberikan kontribusi yang berarti. Sehinggga mahasiswa UIN tak malu lagi mengakui kuliah di kampus ini.

“Kita pengennya yang jadi Pamilon atau peserta itu  ngga tukcing (dibentuk cicing- Red). Artinya saat pembinaan nati ngga diem aja. Kita pasukan Mojang Jajaka  UIN, insyaallah ya, ingin merubah mindset mahasiswa di sini untuk bangga dengan kampusnya ini yaitu UIN Sunan Gunung Djati Bandung,” pungkas Mahasiswa yang akrab di sapa Taki itu. [Acep Dodi, Novi Nurliyas Wulandari/Jurnalpos]

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter