Milad ke-3, FISIP Angkat Kultur Budaya Nusantara

[www.uinsgd.ac.id] Pekan Olahraga dan Seni FISIP (Posesif) merupkan rangkaian dari acara Milad Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) ke-3 yang dilaksanakan 8-25 oktober di UIN SGD Bandung. Kegiatan tersebut diramaikan dengan beragam kesenian nusantara dan perlombaan-perlombaan yang berkaitan dengan bidang olahraga baik modern maupun tradisional.

Kegiatan dengan tema “Cipta Karya Karsa dalam Sportifitas dan Harmony Seni Budaya Nusantara dan Asean” ini diharapkan akan mengangkat kultur budaya nusantara.

“Kalau tahun lalu hanya pekan olahraga saja, tahun ini kami ingin menambah dengan kesenian nusantara. Karena kami ingin mengangkat kultur budaya yang belakangan terasa pudar,” kata Ketua Pelaksana, Wildan Lutfi Nurarifin, Rabu (8/10/2014).

Menurutnya kegiatan Posesif bertujuan untuk menjunjung tinggi kreativitas melalui bakat-bakat mahasiswa FISIP. Selain itu Posesif sekaligus memperkenalkan tarian-tarian Nusantara. Tarian dari Thailand pun ditampilkan dalam kegiatan pembukaan Posesifuntuk lebih megenal kesenian negara lain.

“Kegiatan ini tentu tidak lepas dari budaya, seperti tema yang kita angkat. Karena kita juga mendukung program Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil yang mengangkat Budaya. Seperti menyelipkan Rebo Nyunda dalam kegiatan kami. Salah satunya menggunakan iket, dan saat carnaval pun ada yang menggunakan pakaian adat,” jelas Wildan.

Selain kesenian dan budaya, dalam acara pembukaan pun diadakan lomba stand menjual makanan tradisonal dalam ajang Tradisional Culinary Festival. Sehingga beragam makanan tradisional dari bermacam daerah pun turut diperkenalkan dalam kegiatan tersebut.

Ketua Senat Mahasiswa FISIP, Ivan Latifan berharap pada Milad FISIP ke-3 ini dengan beragam rangkaian acara salah satunya Posesif berjalan dengan lancar dan mengikat tali persaudaraan. Ivan pun membuat analogi Bangsa Indonesia seperti corak batik yang berbeda-beda tetapi tetap satu bahwa batik merupakan budaya Indonesia, begitupun dengan FISIP.

“Bukan permasalahan tentang kelompok-kelompokk tetapi membuat sebuah harmoni beragam menjadi nomer satu, dan yang paling penting Fisip bersatu. Terbukti dari acara karnaval dengan masa yang begitu banyak bahwa loyalitas, dan kebersamaan Fisip terbukti adanya,” pungkas Ivan.[Nita Juniati, Adi Permana/Suaka]

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *