Mewujudkan Lulusan Unggul, Kompetitif, dan Inovatif sebagai Implementasi Islam Rahmatan Lil Alamin Menuju Indonesia Emas 2045

Ilustrasi Rahmatan lil Alamin / foto NU Online

UINSGD.AC.ID (Humas) — Visi Indonesia Emas 2045 merupakan cita-cita bangsa Indonesia untuk menjadi negara yang maju untuk dapat bersaing dengan negara-negara adikuasa dan mampu menghadapi tantangan zaman. Untuk bisa mewujudkan visi tersebut, maka diperlukan sumber daya manusia yang unggul, berkualitas, dan memiliki karakter yang bernilai dan berintegritas.

Upaya ini digencarkan pemerintah Indonesia dengan cara membekali generasi muda yang mumpuni dalam menghadapi berbagai permasalahan dengan memiliki sikap smart leadership, strong leadership, dan inovatif.

Generasi muda saat inilah yang akan menjadi pemimpin dan berkontribusi bagi Indonesia di tahun 2045 mendatang. Pemerintah terus mengingatkan pentingnya generasi muda sebagai calon-calon pemimpin yang akan mengarahkan kemajuan atau masa depan bangsa ini kedepannya.

Pendidikan terutama pendidikan tinggi dipacu untuk melahirkan generasi emas Indonesia di tahun 2045. Karena pendidikan merupakan kunci utama bagi suatu negara untuk unggul dalam persaingan global. Pendidikan dianggap sebagai bidang yang paling strategis untuk mewujudukan kesejahteraan nasional.

Sumber Daya Manusia (SDM) yang cerdas dan berkarakter merupakan prasyarat terbentuknya peradaban yang tinggi. Namun, untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045 taraf pendidikan rakyat Indonesia akan ditingkatkan guna menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan berbudaya, dengan rata-rata lama sekolah mencapai 12 tahun, angka partisipasi kasar (APK) perguruan tinggi mencapai 60%, serta angkatan kerja lulusan SMA sederajat dan PT mencapai 90%.

Dengan target peningkatan pendidikan tersebut, diharapkan sumber daya manusia pada tahun 2045 yang diperkirakan mencapai 310 juta orang ini diharapkan akan memiliki kualitas yang tinggi. Sehingga, Indonesia tidak hanya unggul di kuantitas sumber daya manusia saja, melainkan juga unggul dalam kualitas sumber daya manusianya.

Dengan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia yang tinggi, masyarakat Indonesia dapat bertahan, bersaing, serta menunjang keberhasilan Visi Indonesia Emas 2045.

Generasi Emas Indonesia 2045 diharapkan menjadi generasi unggul yang mampu menguasai dan memanfaatkan perkembangan sains dan teknologi untuk melejitkan daya saing bangsa di berbagai bidang, bahkan mampu berkreasi dan berinovasi untuk memajukan Bangsa Indonesia.

Selain memiliki kompetensi abad ke-21, generasi ini harus memiliki karakter keindonesiaan dan komitmen yang kuat terhadap ideologi Pancasila dan nilai-nilai moderasi beragama. Dengan menyadari jati dirinya sebagai manusia Indonesia yang berwawasan Pancasila, maka diharapkan mentalitas SDM Indonesia akan bangkit dan bergerak demi mewujudkan Visi Indonesia 2045.

Islam Rahmatan Lil Alamin

Saudara-Saudara adalah lulusan pendidikan tinggi, oleh karena itu harus terlibat aktif dalam upaya mewujudkan Visi Indonesia 2045. Hal ini sejalan dengan visi UIN Sunan Gunung Djati Bandung sebagai kampus yang unggul dan kompetitif, maka dalam rangka mewujudkannya, maka sebagai alumni pedidikan tinggi saudara-saudara harus memainkan peran penting dan strategis.

Jangan merasa cepat puas karena sudah menjadi sarjana, magister, atau doktor tetapi berupayalah untuk terus meningkatkan kompetensi dan keterampilan agar selaras dengan tuntutan lulusan yang unggul dan kompetitif.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar atau membaca tentang Islam sebagai agama yang Rahmatan Lil Alamin, Islam diyakini suatu ajaran yang menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, kemakmuran, kedamaian yang dapat menyelamatkan umat manusia apabila taat dengan perintah Tuhan-Nya.

Konsep Rahmatan Lil Alamin adalah konsep abstrak yang mengembangkan pola hubungan antar manusia yang pluralis, humanis, dialogis, dan toleran. Selain itu, konsep ini mengembangkan pemanfaatan dan pengelolaan alam dengan rasa kasih sayang.

Implementasi Islam Rahmatan Lil Alamin adalah Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta. Islam Rahmatan Lil Alamin adalah konsep bahwa manusia memiliki kedudukan tertinggi di muka bumi ini, oleh karena itu manusia disebut sebagai khalifah di muka bumi ini yang memiliki tugas menjaga, melindungi, dan melestarikan alam semesta tanpa merusaknya untuk mendapatkan kemaslahatan hidup di dunia maupun di akhirat nanti.

Sederhanya, sebagai muslim yang menjadi Rahmat Lil Alamin menegaskan tentang tuntunan kepada manusia di dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan tugas dan bidang keahliannya untuk kebaikan dan keberkahan bagi masyarakat dan orang-orang di sekelilingnya, termasuk untuk bangsa dan negara.

Selain itu, Islam sebagai Rahmatan Lil Alamin ini secara normatif dapat dipahami dari ajaran Islam yang berkaitan dengan akidah, ibadah dan akhlak. Akidah atau keimanan yang dimiliki manusia harus melahirkan tata rabbani (sebuah kehidupan yang sesuai dengan aturan Tuhan), tujuan hidup yang mulia, taqwa, tawakkal, ikhlas, ibadah. Aspek akidah ini, harus menumbuhkan sikap emansipasi, mengangkat harkat dan martabat manusia, penyadaran masyarakat yang adil, terbuka, demokratis, harmoni dalam pluralisme.

Konsep Islam Rahmatan Lil Alamin adalah merupakan tafsir dari ayat 107 surat ke-21, surat al-Anbiya
وَمَآ أَرۡسَلۡنَٰكَ إِلَّا رَحۡمَةٗ لِّلۡعَٰلَمِينَ

“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”

Ayat tersebut ditafsirkan bahwa tidaklah aku mengutus engkau Muhammad dengan al-Qur’an ini dan yang serupa dengan itu berupa syari’at dan hukum yang menjadi pedoman kehidupan bahagia di dunia dan akhirat, melainkan sebagai rahmat dan petunjuk bagi kehidupan mereka di dunia dan akhirat. Selain itu, ada juga yang menafsirkan ayat tersebut dengan mengatakan: Rasul adalah rahmat, bukan saja kedatangan beliau membawa ajaran, tetapi juga sosok dan kepribadian beliau adalah rahmat yang dianugerahkan Allah Swt kepada beliau. Ayat ini tidak menyatakan bahwa Kami Tidak mengurus engkau untuk membawa rahmat, tetapi sebagai rahmat atau agar engkau menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Kepribadian Rasulullah SAW yang demikian itu dijelaskan lebih lanjut dalam surat Ali Imran, ayat 159 yang artinya: Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammmad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maaafkanlah mereka dan mohonkan ampun mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakkalah kepada Allah. Sungguh Allah mencintai orang-orang yang bertawakkal.” Dengan ayat ini, Allah sendiri yang mendidik dan membentuk kepribadian Nabi Muhammad Saw. Hal ini sesuai pula dengan pernyataan beliau” Aku dididik oleh Tuhanku, maka sungguh baik hasil pendidikan-Nya. Beliau adalah rahmat yang dihadiahkan Allah pada seluruh alam.

UIN Sunan Gunung Djati Bandung memiliki visi “Menjadi Universitas Islam Negeri yang Unggul, Kompetitif, dan Inovatif berbasis Rahmatan Lil Alamin di Asia Tenggara Tahun 2029”.

Sesuai peraturan perundang-undangan, sebagai lembaga pendidikan tinggi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung berperan membangun dan membina sumber daya manusia melalui transfer, pengembangan dan inovasi serta diseminasi ilmu pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat. Sebagaimana tugas tridarma perguruan tinggi untuk mendidik, meneliti dan mengabdi kepada masyarakat.

3 Agenda Relevan

Dalam hal ini, UIN Sunan Gunung Djati Bandung berusaha memiliki keunggulan dalam pengembangan sumber daya manusia sesuai kompetensi keilmuan. Ilmu yang dikembangkan harus memiliki relevansi dengan pengembangan di masyarakat dan produksi pengetahuan serta inovasi haruslah berdaya saing dalam kompetisi di tingkat lokal, nasional, regional, dan internasional. Harapannya adalah sumber daya manusia yang dihasilkan oleh UIN Sunan Gunung Djati Bandung harus berdaya saing untuk mendukung pada visi Indonesia Emas 2045.

UIN Sunan Gunung Djati Bandung untuk menjadi kampus yang unggul dan kompetitif telah melaksanakan agenda-agenda yang relevan dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045, selain program-program internasionalisasi, dan menguatkan akhlak karimah sebagai bingkai sikap keseharian.

Pertama, agenda digitalisasi yang merupakan desakan dari budaya internet of things dengan mengubah segala basis penggunaan teknologi informasi dari analog ke digital. Pengembangan sarana prasarana mutakhir, terutama untuk menyiapkan proses pembelajaran model daring dengan memanfaatkan teknologi informasi khas era revolusi industri 4.0. serta era Society 5.0 antara lain digitalisasi pada semua system dan support system akademik.

Kedua, agenda internasionalisasi dalam arti percepatan menuju world class university melalui penguatan kompetensi keilmuan, pengenalan inovasi, dan pengakuan (recognition) di tingkat lokal, nasional, regional dan global. Kalau melihat prestasi, saat ini kami dalam tahapan dan sedang berada di level Asia Tenggara. Juga sebagai bentuk keseriusan mewujudkan visi unggul dan kompetitif di tingkat Asia Tenggara, empat program studi yaitu Sastra Inggris Fakultas Adab dan Humaniora, Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Perbandingan Madzhab dan Hukum Fakultas Syariah dan Hukum, serta Ilmu Alquran dan Tafsir Fakultas Ushuluddin telah tersertifikasi dari The ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA). Pada tahun 2023 ini telah melaksanakan Sertifikasi Internasional dari FIBAA (Foundation for International Business Administration Accreditation) untuk empat prodi di pascasarjana untuk program studi Doktor Pendidikan Islam, Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam, Magister Hukum Ekonomi Syariah, dan Magister Studi Agama-Agama.

Ketiga, agenda internalisasi atau penanaman nilai-nilai keislamanan dengan berpijak kepada paradigma wahyu memandu ilmu dan berbingkai ahlak karimah sebagai keniscayaan yang mesti dilaksanakan oleh seluruh civitas akademika.

Semua itu dilakukan sebagai upaya menjadi kampus yang unggul dan kompetitif yang digambarkan oleh lulusan yang dihasilkan. Selain itu, sebagai bagian dari upaya mendukung visi Indonesia Emas dan implementasi kampus yang menggaungkan konsep Islam Rahmatan Lil Alamin.

Rosihon Anwar, Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Untuk mengetahui secara lengkap Sambutan Rektor pada Wisuda ke-99 dapat diunduh pada laman ini

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *