Mengubah Skripsi Jadi Artikel

Jurnal ilmiah mensyaratkan paper hasil penelitian. Skripsi merupakan hasil penelitian yang dikerjakan serius melalui bimbingan dosen. Bagaimana mengubah skripsi menjadi artikel untuk dipublikasikan di jurnal ilmiah?

Setiap jurnal ilmiah menyediakan template mencakup sistematika yang dikenal dengan gaya selingkung. Sebagaimana artikel jurnal imiah, skripsi memiliki sistematika yang ajeg. Dapat ditegaskan di sini bahwa, tidak ada perbedaan prinsip antara skripsi dan artikel jurnal ilmiah.

Penulis skripsi dan dosen pembimbing hendaknya berkolaborasi dalam mengubah skripsi menajdi artikel ilmiah. Tugas penulis skripsi adalah memplejari template artikel jurnal ilmiah dan mengisikan materi skripsi ke dalam template tersebut menjadi draft artikel. Perlu diperhatikan bahwa pekerjaan tersebut bukanlah meringkas skripsi menjadi artikel, melainkan menuangkan tujuan penelitian, tinjauan pustaka (literature review), metode, temuan atau hasil penelitian dan diskusi serta kesimpulan. Pada aspek yang disebutkan terakhir sangat dibutuhkan bimbingan dosen.

Pusat penulisan (writing center) menjadi penting keberadaannya. Pusat penulisan dapat berperan untuk klinik penulisan paper atau artikel ilmiah yang melibatkan penulis skripsi bersama dosen pembimbing melalui perjanjian bertemu yang memungkinkan didampingi oleh fasilitator dari reviewer (mitra bestari) jurnal ilmiah. Dengan demikian, pusat penulisan akan berfungsi menjadi aktifitas klinik yang memastikan berlangsungnya pengubahan skripsi menjadi artikel ilmiah.

Penulis skripsi melakukan penelitian secara independen melalui pendampingan dosen sejak pengajuan proposal. Proses bimbingan berlangsung dalam beberapa pertemuan sampai skripsi tuntas. Dosen pembimbing melakukan penajaman materi draft artikel dengan menambahkan referensi-refrensi jurnal ilmiah yang paling mutakhir sampai draft artikel siap dikirimkan ke jurnal ilmiah setelah dilakukan paraphrase, translate, dan cek plagiarisme. Dalam kasus ini, dosen pembimbing dibenarkan tercantum dalam urutan penulis paper dengan susunan penulis skripsi sebagai penulis pertama atau utama, dosen pembimbing I menjadi penulis kedua, dan dosen pembimbing II menjadi penulis ketiga. Setiap pembimbing dalam rangkaian atau urutan penulis paper masing-masing berkontribusi minimal 30% terkait dengan konten paper. Pola semacam ini disebut dengan kemitraan dosen dan mahasiswa atau kolaborasi dosen dan mahasiswa dalam publikasi ilmiah.

Kolaborasi publikasi ilmiah mempunyai beberepa keuntungan. Borang akreditasi program studi mensyaratkan kolaborasi dosen dan mahasiswa dalam penelitian, pengabdian kepada masyarakt, dan publikasi ilmiah. Termasuk juga keuntungan mengembangkan kultur dan komunitas berbasis ilmu pengetahuan.

Mengubah skripsi menjadi artikel ilmiah melalui kolaborasi dosen dan mahasiswa mesti dipastikan terwujud dalam menopang Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung unggul dan kompetitif. Sejalan dengan visi Negara Kesatuan Republik Indonesia, yakni SDM Unggul menuju Indonesia Maju.

Bandung, 23 Agustus 2019.

Dr. Wahyudin Darmalaksana, M.Ag., Dekan Fakultas Ushuluddin UIN SGD Bandung.

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter