Menebar Semangat Ahmad Wahib

[uinsgd.ac.id] Lembaga Pengkajian Ilmu Keislaman (LPIK) bekerjasama dengan Forum Muda Paramadina (FMP) menggelar Talkshow bertajuk “Mengenal Ahmad Wahib, Menebar Toleransi” di Auditorium UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Senin (28/10). Dalam acara tersebut, Ihsan Ali Fauzi (Dosen Ilmu Politik dan Direktur Wakaf Yayasan Paramadina) didaulat sebagai pembicara, serta Husni Mubarak (Aktivis FMP) dan Slamet (Alumni LPIK) sebagai moderator. Tidak kurang dari 150 orang yang terdiri dari mahasiswa dan siswa SMA menghadiri talkshow tersebut.Menurut Ridwan, Ketua Pelaksana, berharap bahwa acara ini adalah untuk mengenalkan sosok Ahmad Wahib dan semangat Ahmad Wahib yang dapat diteladani lebih nyata oleh generasi muda. “Tujuan acara ini sebagaimana tema di awal adalah untuk mengenalkan siapa sosok Ahmad Wahib kemudian bagaimana menumbuhkan semangat Ahmad Wahib di generasi muda,” ungkapnya.Talkshow pertama kali dibuka dengan musikalisasi puisi Ahmad Wahib dari The Karlmax (komunitas musik LPIK), prakata dari Ketua LPIK dan Husni. Selanjutnya, diskusi berlanjut pada sesi interaksi antara Husni, moderator dengan peserta mengenai toleransi dan pluralisme.“Banyak orang dan sekelompok orang menggunakan agama sebagai alat,” kata Husni.Disela-sela talkshow juga beberapa kali diputar film sebagai materi talkshow, antara lain Kasus Bom Bunuh Diri di Cirebon, Bom di Norwegia, 3 Doktrin KDRI, The Truth about Pluralism, Apa Itu Islam karya Hanung Bramantyo, Fill Dokumenter Ahmad Wahib serta beberapa film lainnya.“Pluralisme bukan saja berbeda tapi saling memahami dan memanfaatkan untuk tujuan bersama. Faktanya, semua agama memang berpotensi untuk disalahgunakan,” ungkap Ihsan. Kemudian Ihsan juga banyak mengungkapkan peristiwa yang merupakan analogi dari pluralisme. Analogi kebersamaan dan kerukunan yang diungkap adalah analogi es teler dan es campur.Ihsan juga menuturkan istilah Islamophobia, yang muncul karena banyak aksi kekerasan dari sekelompok orang yang mengatasnamakan Islam sehingga muncul ketakutan sendiri terhadap Islam.“Jangan salahkan agama, salahkan penganutnya! Islamophobia, ketakutan akan Islam muncul karena banyak sekelompok orang yang muncul mengatasnamakan Islam,” kata Ihsan.Selanjutnya, diskusi berjalan dengan interaktif dan ramai. Satu persatu peserta diskusi bersama moderator dan pembicara mengungkapkan pendapatnya tentang toleransi, pluralisme, terutama tentang Ahmad Wahib serta pemikirannya. Talkshow tersebut ditutup dengan hiburan musik dari Mapah Layung, komunitas musik UIN SGD Bandung. Fauzan/SUAKA

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter