UINSGD.AC.ID (Kampus I) — Menteri Agama Republik Indonesia, H. Yaqut Cholil Qoumas membuka Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) secara hybrid: daring melalui zoom meeting dan luring berlangsung di Gedung Anwar Musaddad UIN Sunan Gunung Djati, Kamis (25/1/2024).
Pembukaan orientasi PPPK yang diikuti oleh 10.300, termasuk 1.500 hadir secara langsung ini bertajuk “Membangun ASN berAKHLAK untuk Mewujudkan Kementrian Agama yang Profesional dan Andal” merupakan hasil kerjasama Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama Republik Indonesia, Kantor Wilayah Jawa Barat dengan UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Dalam arahannya, Gusmen menegaskan bahwa seluruh ASN harus memiliki mental dan cara berpikir melayani bukan untuk dilayani serta mendatangkan manfaat dan berdampak pada pelayanan publik.
“Saya berharap tidak ada satupun yang hadir secara daring, luring yang tidak menyampaikan terima kasih kepada orangtua, sebagai tanda bersyukur kepada Allah. Sampaikan wujud syukur kepada Tuhan, orangtua, takdirnya sekarang resmi jadi ASN,” tegasnya.
Prinsipnya, ada dua cara agar hidup sukses dan bermanfaat; Pertama, “adab, etika, akhlak, tata krama itu lebih dulu dari ilmu,” jelasnya.
Kedua, tahu berterimakasih. “Sepertinya ringan diucapkan, tapi tidak mudah dilakukan jika tidak ada komitmen. Kelihatannya mudah, mulut mengucapkan terima kasih, tapi hati caci maki,” jelasnya.
Caranya, “berterima kasihlah secara sungguh-sungguh antara hati, kata, dan perbuatan kepada orang tua, kepada Presiden Joko Widodo yang memberikan kesempatan kepada saudara-saudara semua. Tanpa kebijakan yang diambil oleh Persiden Joko Widodo maka tidak akan pernah saudara sekalian menjadi ASN PPPK. Tahu bagaimana berterima kasih? Dialog sampai kita tahu cara berterima kasih, jadi kalau ini diklat (masa orientasi) ya ditambah sebulan sampai ngerti caranya berterima kasih,” pesannya.
Dalam satu kesempatan Jokowi berpesan, ASN harus bermental melayani, “dimana pejabat, bukan untuk dilayani, seluruh ASN miliki mental melayani, mindsetnya pelayanan publik, untuk kepentingan publik, ASN harus dipegang teguh cara bertindak, berfikir, bertanggung jawab, ngajar yang bener. Diklat harus bermanfaat dan berdampak pada pelayanan publik. Pasca Diklat harus seragam untuk melayani bukan dilayani. Saya senang UIN Bandung sebagai sohibul hajat orientasi PPPK dan proyek prasasti peresmian perkuliahan,” tandasnya.
Dalam sambutannya, Rektor Prof. Dr. H. Rosihon Anwar, M. Ag mengucapkan selamat datang di kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan berterimakasih kepada Menteri Agama, karena UIN Sunan Gunung Djati Bandung mendapat bantuan pembangunan kampus fasilitas terpadu dari SBNS 2022-2023.
“Saya sebagai tuan rumah mengucapkan wilujeng simping, selamat datang di kampus unggul, kompetitif dan moderat. Halalsphere university jadi distingsi kampus halal UIN Bandung. Untuk itu, atas nama civitas akademika UIN Bandung saya mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada pak Menteri, sekaligus berharap setelah acara ini Bapak Menteri bisa meninjau dan meresmikan bangunan tersebut. Semoga ini bisa menjadikan UIN Bandung sebagai kampus rahmatan lil alamin,” tandasnya.
Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI, Prof. Dr. H. Suyitno, M.Ag melaporkan peserta orientasi PPPK yang akan dilaksanakan selama 1 minggu ini berjumlah 10.300 peserta. “1.500 yang offline, 10.300 orang serentak di Indonesia. Kita ketahui aktivitas Menag banyak, setelah dari Arab demi PPPK Menag hadir langsung. Mayoritas adalah Guru 4.281 orang, 1.537 dosen, sisanya fungsional 300 eselon pusat, kantor wilayah, kabupaten, kota. Setelah pembukaan peserta akan diklat selama seminggu mulai dari penguatan karakter, disiplin langsung didampingi widyaiswara,” jelasnya.
Prof Suyitno berpesan kepada para pegawai PPPK ini, “kata kuncinya, loyal terhadap perintah pimpinan,” tegasnya.
Dalam kesempatan ini pula, Menteri Agama Republik Indonesia, berkenan menandatangani prasasti peresmian gedung SBSN UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang disaksikan oleh Sekjen Kemenag RI, Prof. Dr. H. Nizar, M. Ag., Dirjen Kemenag Prof. Dr. H. M. Ali Ramdhani, Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. Rosihon Anwar, M. Ag.