Menafsir Ulang Tentang Tuhan

[www.uinsgd.ac.id] Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Aqidah Filsafat (AF) Fakultas Fakultas Ushuluddin menggelar Diskusi Buku “Teologi Negatif Ibn ‘Arabi: Kritik Metafisika Ketuhanan” Karya Muhammad Al-Fayyadl dengan pembanding Munir, Khalid Al-Walid, Bambang Q-Anees di gedung Fakultas Ushuluddin, lantai III, Rabu (2/5).

Menurut Al-Fayyadl menjelaskan “Kehadiran buku ini merupakan buku kedua setelah Derrida (2005) buku pertama. Untuk pengambilan judul yang terkesan negatif karena diambil dari segala problematika yang  terjadi berkenaan dengan ketuhanan yang menghubungkan antara Tuhan dengan Aku” tuturnya.

Dalam perkembangnya Teologi negatif sangat kental dengan tradisi Abrahamik. “Masa atau kondisi tertentu yang berkaitan dengan pengalaman subjektif atau mistik yang sangat pribadi” tegasnya.

“Teologi negarif itu ada determinasi atau ketentuan sebagai upaya membedakan Tuhan pada dirinya dengan Tuhan yang telah terbingkai atau dibingkau melalui pengetahuan. Meskipun tidak terjadi hanya pada pengalam keagamaan” jelasnya.

“Perlu diingatkan soal negatif dalam buku ini tidak ada hubunganya dengan nilai-nilai moral atau amoral secara konsep, tetapi yang negatif ini muncul pada tataran apriori pemikiran” tambahnya.

Bagi Munir yang melihat dari segi Ibn Arabi menuturkan “Arabi merupakan pemikir yang luar biasa karena pertama, Ensklopedis mulai adri kalam, tasawuf, filsafat, sampai fiqh ada padanya. kedua, dalam pandangan Bertrand Russell hanya catatan kaki atas pemikiran Arobi merupakan samudara yang tak bertepi. Buku ini merupakan salah satu catatan kaki dari Arobi. Ketiga, pemikir yang sangat berpengaruh di Arab dan kahzanah islam.

“Pertanyaanya, Kenapa samudra yang luas itu harus dibatasi hanya kepada via negativa yang mendefinisikan tuhan dengan cara-cara negatif. Padahal pemikiran Arobi itu sangat luas”. keluhnya.***[Ibn Ghifarie]

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter