Masjid, sebagai instrumen yang dapat digunakan untuk bersujud, juga berarti dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan berdimensi sosial yang melibatkan manusia dengan menjadikannya sebagai sentral kegiatan. Hal ini berhubungan juga dengan potensi masjid itu sendiri yang harus diberdayakan dengan segenap kemampuan para pengelolanya. Dalm hal ini dibutuhkan keahlian (skill) yang tidak sekedar cukup saja, tetapi mesti dilaksanakan secara maksimal sebagai implementasi dari da’wag bi ahsan al-‘amal (melakukan perubahan dengan mengerahkan segenap kemampuan). Dengan pemahman semacam ini, masjid dapat dimaknai sebagai instrumen atau sarana ibadah universal. Tak hanya ibadah mahdhah (mikro) saja, tetapi juga ibadah ghayr mahdhah (makro).
Memahami masjid secara unversal berarti juga memahaminya sebagi sebuah instrumen sosial masyarakat Islam yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat Islam itu sendiri. Melalui pemhaman ini, mucul sebuah keyakinan bahw amasjid menjadi pusat dan sumber peradaban masyarakat Islam. Mellaui masjid kita dapat bersujud-dengan berbagi macam cara. Melalui masjid kita dapat membangun sebuah sistem masyarakat yang ideal dan dicita-citakan oleh ajaran Islam. Mellaui masjid, kaderisasi generasi muda dapat dilakukan mellaui proses pendidikan yang bersifatt kontinyu untuk mencapai kemajuan. Melalui masjid pula kita dapat mempertahankan nilai-nilai yang menjadi kebudayaan masyarakat Islam. Dan-mungkin lebih penting lagi-dapat membangun masyarakat yang berperadaban dan sejahtera sehingga mampu memberdayakan, mencerahkan dan membebaskan masyarakat dari berbagai macam keterbelakangan.
“..buku ini memiliki signifikasi penting bagi pengembangan manajemen masjid guna memaksimalkan fungsi-fungsi pokoknya. Buku ini merupakan bagian intergral dari aliran eksperimental manajemen masjid. Apalagi dalam konteks kemodernan, manajemen dengan segala tahap-tahapnya merupakan sesuatu yang betul-betul tidak bisa diabaikan..Oleh sebab itu, kehadiran ini tampaknya dakan memuasakan keperluan masjid dalam mengembangkan dirinya menuju kesempurnaan fungsional.”
KH. Syukriadi Sambas, Dekan Fakultas Dakwah IAIN SGD Bandung, Ketua Umum Asosiasi Profesi Dakwah Islam Indonesia (APDI)
Judul : Manajemen Masjid, Mengoptimalkan Fungsi Sosial-Ekonomi Masjid
Penulis : A. Bachrun Rifa’i dan Moch. Fakhruroji
Kata Penagntar : KH. Syukriadi Sambas
Cetakan : I, Agustus 2005
Penerbit : Benang Merah Press
ISBN : 979-98351-5-1