Kuota Mahasiswa Baru UIN SGD 2014/2015 Sebanyak 5.500

[www.uinsgd.ac.id] Untuk tahun ajaran 2014/2015, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung akan menerima sebanyak 5.500 mahasiswa baru. Mereka akan dijaring melalui lima jalur yaitu Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN),  Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (SPMB-PTAIN) –prestasi akademik dan ujian tulis–dan jalur mandiri.

“Kuota 5.500 itu akan disebar di delapan fakultas. Jadi, tahun depan ada peningkatan kuantitas dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya menerima 5.200 mahasiswa,” ungkap Kepala Bagian Akademik UIN SGD,  Drs H Mumuh Muksin, MM.Pd . di Bandung, Senin (23/12).

Disebutkan, untuk  musim penerimaan mahasiswa baru 2014/2015 hampir semua program studi (umum maupun agama) di UIN SGD diikutkan dalam SNMPTN, meskipun kuota yang diterimanya hanya 25 persen, karena sisanya akan dijaring melalui jalur SBMPTN sebanyak 15 persen, SPMB prestasi akademik 25 persen, SPMB ujian tulis 15 persen, dan mandiri 20 persen.  “Untuk peminat jalur SNMPTN akan memulai pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) pada 6 Januari tahun depan,” jelas Mumuh.

Sementara Kasubag Humas UIN SGD, Drs Sakrim Miharja, M.Ag  memprediksi bakal ada lonjakan jumlah peminat kuliah di UIN Bandung, mengingat infrastruktur untuk perkuliahan dan perkantoran cukup memadai ditandai dengan rampungnya pembangunan 11 gedung bantuan Islamic Development Bank (IDB). “Akhir bulan ini bangunan fisik dipastikan akan rampung, sehingga kegiatan belajar mengajar akan berjalan secara tenang, nyaman dan kondusif, tidak perlu lagi ngontrak di luar,” ujar Sakrim.

UIN SGD juga tidak akan mengabaikan kemampuan seseorang yang hafal Alquran. Mereka yang hafal minimal tiga juz akan diterima langsung menjadi calon mahasiswa.  Hafalan (tahfiz) Quran ini sangat diprioritaskan, dengan harapan jebolan UIN Bandung akan menjadi generasi Qurani yang mampu membumikan Alquran dalam kehidupan sehari-hari. Mereka menjadi mahasiswa dan alumni  yang mampu menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat, terutama bisa mengatasi permasalahan disintegrasi umat, kemiskinan, kebodohan, dan pemurtadan.

Tahun sebelumnya ada 36 tahfiz Quran yang diterima langsung menjadi mahasiswa UIN.  “Bahkan sudah menjadi kebijakan pimpinan, tidak akan mewisuda lulusannya kecuali hafal Alquran. Wajar kalau puluhan alumni UIN Bandung mendapatkan penghargaan yang istimewa dalam setiap acara wisuda karena mereka hafal Quran 30 juz,” ujarnya.[Nanang Sungkawa]

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *