Konferensi Pemuda Asia-Afrika Plus 2015 Harus Rumuskan Gagasan Besar

[www.uinsgd.ac.id] Para pemuda dari berbagai negara yang mengikuti Konferensi Pemuda Asia-Afrika Plus 2015 (New Asia-Africa Youth Conference Plus) di Bandung, Jawa Barat (Jabar) harus mampu merumuskan gagasan-gagasan besar bagi perbaikan baik di negara masing-masing, kawasan Asia dan Afrika maupun tatanan dunia global.

Selain itu, Konferensi Pemuda ini juga harus mampu melahirkan para tokoh dan pemimpin baru dalam beberapa tahun ke depan.

“Konferensi Pemuda Asia-Afrika ini harus bisa merumuskan gagasan-gagasan besar. Pemuda Asia-Afrika mampu untuk memberikan kontribusi dan sudah saatnya menjadi pioner dalam tatanan dunia internasional,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi saat membuka New Asia-Africa Youth Conference Plus 2015 di Kampus UIN Sunan Gunung Djati, Bandung, Jabar, Senin (20/4/2015).

Menpora menegaskan, New Asia-Africa Youth Conference Plus 2015 ini juga harus memberikan rekomendasi kongkrit atas persoalan-persoalan nasional, regional dan internasional. “Sehingga saya bisa menyampaikan asprirasi-aspirasi kalian ke forum yang lebih luas,” lanjut pria yang akrab disapa Cak Imam itu.

Pada kesempatan ini, Menpora juga menyampaikan bahwa saat ini, Indonesia juga sedang menghadap berbagai krisis yang juga menghinggapi kalangan pemuda. Seperti krisis moral dan penyalahgunaan narkoba.

“Karena narkoba semakin merajalela, Presiden Jokowi pun dengan tegas tidak akan memberi ampunan dalam pemberian hukuman mati bagi penjahat narkoba. Negara-negara lain harus memahami kondisi ini,” tutur Imam.

Ketua Panita New Asia-Africa Youth Conference Plus 2015, Sarief Saepullah menjelaskan, New Asia-Africa Youth Conference Plus kali ini akan digelar selama tiga hari, 20-22 April 2015. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan pemuda dari 43 negara Asia dan Afrika serta perwakilan dari Amerika Serikat (AS) dan Australia.

“Serta ratusan perwakilan organisasi kepemudaan dan Badan Eksekutif Mahasiswa se-Indonesia,” terang Arief yang juga Ketua Dewan Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung itu.

President Organizing Islamic Comitee Youth Indonesia, Taufiq Lubis menambahkan, dalam Konferensi ini, para pemuda Asia-Afrika akan mendeklarasikan persatuan pemuda Asia-Afrika.

“Konferensi ini tidak boleh sekedar seremonial atau memunculkan sesuatu yang kemudian tenggelam. Kita perlu mewujudkan organisasi yang establish, untuk menindaklanjuti gagasan-gagasan dan rekomendasi,” jelasnya.

Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Yuni Poerwanti menyatakan, pada New Asia-Afrika Youth Conference Plus akan dibahas berbagai tantangan kaum muda baik di tingkat nasional, regional mapun internasional.  

“Seperti kepemimpinan pemuda dalam tantangan global, meningkatkan kemampuanentepreneurship, juga mencari solusi atas berbagai masalah yang dihadapi dunia,” tukas Yuni.

Sumber: HanTer, 20 April 2015

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *