[www.uinsgd.ac.id]-UIN SGD Bandung kembali mencetak para sarjana. Bertempat di Auditorium UIN SGD Bandung, wisuda ke -57 UIN SGD Bandung diikuti oleh 970 orang, mencakup program pendidikan Diploma, S 1, S2 dan S3, Sabtu (16/3).
Wisudawan dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan sebanyak 290 orang; Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 160 orang; Sains dan Teknologi 147 orang; Syariah dan Hukum 124 orang; Dakwah dan Komunikasi 89 orang; Adab dan Humaniora 55; Psikologi 45 orang; Ushuluddin 25 orang. Sementara itu, dari pascasarjana untuk S2 yaitu 30 orang dan S3 sebanyak 5 orang.
Dalam wisuda yang ke-57 ini, Rektor UIN SGD Bandung Deddy Ismatullah mengharapakan lulusan UIN harus mampu bersaing dengan lulusan-lulusan dari Universitas lain.
“Mahasiswa lulusan UIN harus mampu bersaing, dan tidak lagi ingin menjadi PNS saja tapi harus lebih manjadi entrepreneurship,” ujar Deddy, saat ditemui seusai acara wisuda.
Ia menambahkan, para lulusan harus mengusai empat kompentensi akademik guna mampu bersaing dan tetap berpedoman pada nilai-nilai keislaman sebagai modal dalam menghadapi tututan global yang sangat pesat.
Empat kompetensi tesebut antara lain yaitu pengahafalan Al-Qur’an, penguasaan sarana teknologi, ahli membaca kitab dan menguasai berbagai bahasa asing.
Rektor menegaskan, salah satu untuk memenuhi kompetensi tersebut, calon sarjana UIN Bandung diwajibkan minimal hafal Alquran zuz 30.
Deddy menjelaskan, kebijakan wajib hapal Alquran juz 30, mulai diterapkan sejak dirinya resmi menjabat rektor pada Juni 2012. Secara teknis, kebijakan itu dilaksanakan saat mahasisa mau mengikuti sidang komprehensif dan skripsi.
“Teknisnya, para mahasiswa tidak bisa mengikuti ujian komprehensif apalagi sidang skripsi jika belum hafal Alquran minimal zuz 30”.
Deddy Ismatullah juga berpesan kepada para lulusan kali ini untuk dapat mengamalkan ilmu agar bermanfaat bagi orang lain. “Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain,” pungkasnya.***[]