(UINSGD AC.ID) — Upaya penyelesaian masalah sampah di Cekungan Bandung, Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Sunan Gunung Djati Bandung Dr. H. Aep Kusnawan, M.Ag. dan Ketua Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), Dr. H. Rohmanur Azis, M.Ag hadir pada rapat bersama di Gerei Berdesa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jawa Barat, Senin (13/11/23).
Dalam kesempatan diskusi penthahelix antar berbagai unsur ini, Aep memperkenalkan bahwa di UIN Bandung terdapat sejumlah pegiat pengabdian yang berfokus pada penanggulangan sampah. Mulai dari pegiat pemanfaatan limbah jadi berkah, bank sampah, penanggulangan sampah melalui BSF, sampai pada manajemen pengelolaan sampah berbasis komunitas Desa.
Bagi Azis, penanggulangan sampah perlu dibangun melalui pembenahan: Pola Pikir, Gaya Hidup, Daya Dukung, Penthahelix, Peran Akademisi serta Program Aksi berkelanjutan.
Menyikapi permasalahan sampah di Cekungan Bandung dan peluang dari LP2M UIN Bandung, Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat, Lisa Avianty yang sekaligus Koordinator Gerai Berdesa didampingi oleh Sekjen Gerai Berdesa; Tri Budi sebagai pihak yang memfasilitasi kolaborasi dengan Badan Pengelola Cekungan Bandung Provinsi Jawa Barat, menyambut baik gagasan yang disampaikan. Hal itu dipandang akan berguna dalam memberikan solusi pada persoalan persampahan Perdesaan melalui layanan Gerai Berdesa, yang melibatkan 3 wilayah Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung dan Kota Bandung.
Melalui rapat koordinasi dan kolaborasi multi stakeholders yang melibatkan OPD2 Provinsi, OPD2 Kabupaten, Kecamatan dan Desa-desa yang terkait.
Pada kegiatan Rapat Koordinasi Penanganan Sampah Perdesaan ini hadir Sekretaris DISPERKIM Jabar, Isma Andini, Beberapa Perwakilan DLH Jabar dan Perwakilan DISHUT Jabar yakni Kepala UPTD Taman Hutan Ir. H. Djuanda, Lutfi Erizka dan timnya serta Camat Lembang, beberapa Kepala Desa dan Perangkat Desa terkait. Juga tidak ketinggalan Perwakilan Perguruan Tinggi yakni UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan UNPAR.
Pada rapat ini dibahas persoalan dan saran solusi teknis dari berbagai stakeholder terkait persoalan sampah di Kawasan Hutan Raya Ir. H. Juanda – Dago Pakar yang kian menumpuk dan menggunung pada banyak titik di sekitar kawasan hutan yang seharusnya menjadi kawasan konservasi bagi berbagai jenis flora, fauna serta air tanah yang sangat penting dan vital bagi kehidupan masyarakat.
“Gunungan sampah pada banyak titik tersebut makin hari dirasakan makin meningkat dampak buruknya ke lingkungan juga bagi kehidupan masyarakat,” keluhnya.
Setelah dilaksanakan rapat koordinasi ini, Aep menjelaskan dalam jangka pendek akan dilakukan perjanjian kerja sama (PKS) antara DPMD Jabar dengan LP2M UIN Bandung dalam upaya clean up sebagai model penangan secara kolaboratif dengan melibatkan partisipasi desa dan masyarakat. “Caranya dengan penyusunan Model Penanganan Sampah Berbasis Masyarakat sebagai sampling pada 4 desa, 1 dari Kabupaten Bandung dan 3 desa dari Kabupaten Bandung Barat,” jelasnya
Pada jangka menengah dan panjang perlu disusun Road Map Penanganan dan Pengelolaan Sampah di Kawwan Cekungan Bandung, dan Penyusunan Regulasi pada Tingkat Provinsi yang sudah dimulai oleh DISPERKIM Jabar, “pada tingkat Kabupaten hingga ke level desa melalui Perdes sesuai kewenangannya masing-masing yang diatur oleh undang-undang,” pungkasnya.