Dalam menjalani kehidupan yang semakin kompleks ini hendaknya dijalani dengan penuh kesabaran. Sabar adalah salah satu sifat dan sikap yang harus dimiliki oleh setiap pribadi muslim. Allah SWT telah menggambarkan orang-orang yang sabar dengan beberapa sifat. Di dalam Al-Qur`an Allah menyebut tentang sabar lebih dari 70 kali pada beberapa tempat. Bahkan, Allah juga mengaitkan berbagai derajat dan kebajikan dengan kesabaran sebagai hasilnya. Sebagaimana Firman-Nya dalam Q.S. as-Sajdah ayat 24: Dan kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah kami ketika mereka sabar[1195]. dan adalah mereka meyakini ayat-ayat kami.
Yang dimaksud dengan sabar ialah sabar dalam menegakkan kebenaran. Q.S. an-Nahl ayat 96: Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. dan Sesungguhnya kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
Setiap ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT itu pahalanya sudah ditentukan dan dihitung, kecuali sabar. Seperti puasa, karena puasa merupakan bagian dari kesabaran, maka Allah SWT berfirman,”Puasa itu untuk-Ku dan Aku lah yang akan membalasnya.” Allah menisbatkan puasa kepada diri-Nya di antara ibadah-ibadah lainnya, dan Allah berjanji kepada orang-orang yang bersabar bahwa Dia akan bersama mereka. Firman-Nya dalam Q.S. al-Anfaal ayat 46: “Dan taatlah kepada Allah dan rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
Adapun dalil tentang keutamaan sabar, Rasulullah SAW telah bersabda : “Sabar adalah separoh dari iman” (HR Abu Nu`aim dan Al-Khatib al-Baghdadi)
Lebih jauh mengenai kesabaran sebagai separoh dari iman, Rasulullah SAW, bersabda: “Sebagian kecil dari sesuatu yang dikaruniakan kepada kalian adalah keyakinan dan ketegaran dalam bersabar. Barangsiapa dikaruniai bagian dari keduanya, niscaya ia tidak akan memperdulikan shalat pada malam hari dan puasa pada siang hari selain daripadanya. Sungguh kalian bersabar atas apa yang menimpa kalian itu lebih aku sukai daripada setiap orang dari kalian yang mampu memenuhi untukku setiap amal perbuatan seperti halnya amal perbuatan kalian semua. Tapi, aku khawatir dunia ditaklukkan buat kalian sepeninggalku nanti, sehingga sebagian dari kalian menolak sebagian yang lain. Akibatnya, penduduk langit (malaikat) pun saat itu menolak kalian. Siapa yang sabar dan tabah, ia akan memperoleh pahalanya yang sempurna.”
Sementara mengenai atsar terkait sabar, sesungguhnya didapati dalam sepucuk surat yang dikirim oleh Umar ibnul Khatab kepada Abu Musa al-Asy`ari yang berbunyi,”Hendaklah kamu selalu bersabar. Dan ketahuilah, sesungguhnya sabar itu ada dua. Salah satunya lebih utama daripada yang lain. Sabar menghadapi musibah memang baik. Tetapi yang lebih utama lagi ialah sabar menghadapi hal-hal yang diharamkan oleh Allah SWT. Ketahuilah, sesungguhnya sabar adalah tiang iman. Takwa adalah kebajikan yang paling utama, dan takwa itu harus dengan kesabaran.”
Ali bin Abi Thalib R. A. mengatakan, “Iman ditegakkan di atas empat pilar yaitu keyakinan, kesabaran, jihad, dan keadilan.”
Ali juga berkata,”Kedudukan sabar terhadap iman itu laksana kedudukan kepala terhadap tubuh. Tidak ada tubuh bagi seseorang yang tidak berkepala, dan tidak ada iman bagi seseorang yang tidak memiliki kesabaran.”
Umar juga mengatakan,”Betapa baik dua pikulan yang sama beratnya, dan betapa baik tambahan bagi orang-orang yang sabar.” Yang dimaksud dengan dua pikulan yang sama adalah ampunan dan rahmat. Dan yang dimaksud dengan tambahan adalah petunjuk. Dan tambahan itu adalah apa yang dibawa di atas dua pikulan yang sama beratnya itu di atas onta.
Umar mengisyaratkan hal ini kepada firman Allah dalam Q.S al-Baqarah ayat 157: “Mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang Sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka Itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Mudah-mudahan kita semua oleh Allah SWT diberikan kekuatan untuk menjalani kehidupan ini dengan penuh kesabaran. Dan mudah-mudahan kita semua senantiasa ada dalam bimbingan dan Rahmat-Nya. Amin ya Allah ya Robbal `aalamiin.[]
Dr. Deni Miharja, M.Ag, Ketua Jurusan Perbandingan Agama Fakultas Ushuluddin UIN SGD Bandung.