(UINSGD.AC.ID)-Kementerian Agama telah mengumumkan penelitian terbaik tingkat nasional yang dilakukan oleh dosen Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), negeri dan swasta. Total ada 40 penelitian yang akan mendapatkan sertifikat penghargaan, plakat, dan dana pembinaan.
Pengumuman itu tertuang dalam Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 6722 Tahun 2022 tentang Penetapan Peraih Penelitian Terbaik Tingkat Nasional The 2th Biannual Conference On Research Results (BCRR) tertanggal 25 November 2022.
Hasil seleksi ini juga diumumkan pada ajang BCRR tahun 2022 yang berlangsung di Gorontalo, Sabtu (26/11/2022). Kegiatan yang diinisiasi Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementerian Agama bekerja sama dengan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo ini, dilaksanakan pada 25-27 November 2022.
Daftar penerima penghargaan, sila klik: Penetapan Peraih Penelitian Terbaik Tingkat Nasional The 2th Biannual Conference On Research Results (BCRR) 2022.
Dalam BCRR ini, dilakukan seleksi penelitian terbaik dari masing-masing PTKI dan Kopertais. Hadir, pimpinan PTKI, negeri dan swasta, pimpinan Kopertais, Wakil Rektor/Wakil Ketua I, Ketua LP2M/P3M, dan Kepala Pusat Penelitian di lingkungan PTKI negeri dan swasta.
Plt. Direktur Diktis, Syafi’i menyampaikan bahwa sudah seharusnya PTKI melahirkan riset-riset yang berkualitas, apapun disiplin ilmunya. Sebab, penelitian menjadi salah satu dari Tri Dharma perguruan tinggi. “Penelitian menjadi salah satu dari standar pengelolaan pendidikan tinggi yang sangat penting,” ujarnya.
“Riset adalah substansi dari perguruan tinggi keagamaan Islam. Melalui riset, produktivitas perguruan tinggi akan teruji, dan melalui riset pula seorang akademisi akan menunjukkan kapabilitas terbaiknya. Dan bagi PTKI, produktivitas riset ini sangat tinggi,” ujar Syafi’i yang juga menjabat sebagai Kapusdiklat Tenaga Administrasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama.
Kegiatan BCRR ini, kata Syafi’i, merupakan salah satu cara Diktis melakukan akuntabilitas akademik dan publik atas temuan-temuan dan kontribusi riset di lingkungan PTKI kepada masyarakat luas. “Dunia akademisi harus mampu mempertanggungjawabkan temuan dan kontribusinya kepada masayarakat, baik yang didasarkan atas anggaran negara yang diterimanya maupun penyelesaian studi yang telah dilakukannya,” jelasnya.
Rektor IAIN Gorontalo, Zulkarnain Suleman, bersyukur dipercaya sebagai tuan rumah BCRR ke-2. Menurutnya, merupakan kehormatan dipercaya sebagai tuan rumah even dua tahunan ini.
“Alhamdulillah, telah diumumkan penganugerahan para peneliti terbaik. Selamat buat para peraih penghargaan. Ini adalah hasil objektif,” ujarnya.
Terpisah, Koordinator Subdit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Suwendi, menambahkan, riset yang diseleksi dalam BCRR, berasal dari penelitian dosen yang dibiayai dari BOPTN Penelitian dan/atau PNBP bagi PTKIN yang BLU dan penelitian untuk penyelesaian studi berupa disertasi, tesis, dan skripsi. Riset ini dikelompokkan dalam empat rumpun ilmu, yaitu: studi Islam (tafaqquh fiddin), sosial humaniora, sains dan teknologi, serta integrasi Ilmu.
“Semua dinilai berdasarkan beberapa indikator, antara lain: inovasi, novelty, teori dan metodologi, kualitas hasil riset yang terpublikasi melalui penerbitan/jurnal, dan nilai kemanfaatan bagi pengembangan keilmuan dan masyarakat,” urai Suwendi.
“Dewan juri BCRR, bukan hanya dari para reviewer nasional yang ditetapkan Direktur Jenderal Pendidikan Islam, tetapi juga dari para ahli yang berasal dari sejumlah Kementerian/Lembaga lainnya, seperti BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), Bappenas, dan sejumlah tokoh dan lembaga lainnya,” tandasnya.