Ditjen Pendidikan Islam bersama UIN Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung akan menggelar Biannual Conference on Research Result (BCRR) 2019. Kegiatan ini akan berlangsung di Bandung, 3-5 Desember 2019.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Bandung Husnul Qodim mengatakan, BCRR dirancang sebagai even dua tahunan guna memberikan penilaian dan promosi hasil riset para dosen.
“Kegiatan BCRR ini berusaha untuk memastikan terinventarisasinya hasil riset yang berkualitas dan menentukan hasil riset yang terbaik di lingkungan PTKI,” tegas Husnul di UIN Bandung, Jumat (29/11). Ikut mendampingi, Kepala Pusat Penelitian dan Penerbitan Deni Miharja.
Menurutnya, salah satu tugas dosen di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) adalah melakukan penelitian. Itu menjadi bagian dari tuntutan tridarma perguruan tinggi. “Penelitian juga merupakan wujud nyata akan akuntabilitas akademik dosen yang bersangkutan,” jelasnya.
“Oleh karenanya, penelitian sesungguhnya merupakan manivestasi integritas akademik dan kapasitas nalar dosen yang bersangkutan,” paparnya.
Setiap tahun, diperkirakan terdapat empat ribuan temuan riset yang dihasilkan, termasuk 400-an penelitian yang dibiayai Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam. Jumlah itu belum menghitung riset berbasis tesis dan disertasi.
“Hasil riset yang demikian besarnya itu masih dinilai perlu untuk ditingkatkan lebih baik lagi, utamanya dipastikan akan riset-riset yang benar-benar memiliki kualitasnya yang tinggi,” tandasnya.
BCRR 2019 ini diharapkan dapat menghasilkan lima penelitian terbaik tingkat nasional terkait Studi Islam bidang tafaqquh fiddin; integrasi keilmuan; moderasi beragama; bidang sosial humaniora; serta bidang sains dan teknologi.
Selain itu, tersedia draft naskah buku “Ensiklopedi Riset Terbaik” yang akan diterbitkan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.
“107 peneliti terbaik sudah mendaftar, berasal dari 29 PTKIN dan 10 PTKIS. Ini akan diseleksi oleh panitia pusat Diktis Kemenag menjadi 64 peneliti terbaik mewakili bidang ilmu yang dilombakan,” jelas Husnul.
“64 peneliti tersebut akan diundang untuk mengikuti paralel session pada kegiatan BCRR di kampus UIN SGD Bandung yang pada akhirnya akan terseleksi dan melahirkan 25 peneliti terbaik,” tandasnya. (Mahrus)
Sumber, Kemenag RI Jum’at, 29 November 2019 19:12 WIB