[www.uinsgd.ac.id] Mahasiswa UIN SGD Bandung peserta Kuliah Kerja Nyata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (KKN Sisdamas) di Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten melakukan terobosan baru. Mereka membuat Rumah pintar dalam program Ceria KKN Sisdamas 2018 yang bertajuk “Mengabdi, Memberi Arti”dari tanggal 31 Juli sampai 31 Agustus 2018.
Ketua kelompok 353 Desa Margamukti, Fadhli Aoliana, menuturkan, semangat masyarakat untuk belajar sangat tinggi, terutama di kalangan anak-anak. “Di kelompok 353, peserta KKN Sisdamas ini mengajar di PAUD Khusnul Khotimah, PAUD Al Ihsan dan SD Cempaka,” katanya.
Menurut mahasiswa jurusan manajeman ini, respon yang kami dapatkan sangat positif, antusias belajar para murid terutama di SD Cempaka bisa dibilang luar biasa. “Sayangnya, antusias mereka terhambat dengan kurangnya SDM dari guru-guru yang ada. Untuk itu kami mencoba membuat sebuah tempat pelarian untuk mereka yang kami sebut dengan Rumah Pintar yang tempatnya di Posko 353,” jelasnya.
Harapannya kata Fadhli, Rumah Pintar ini bisa menjadi tempat kedua yang edukatif buat mereka sebagai pelangkap dari yang mereka dapatkan di sekolah. Selain itu, lanjutnya, untuk menanamkan mindset bahwa belajar itu menyenangkan, bukan membosankan. Ternyata, respons para siswa sangat luar biasa, sehingga Fadhli dan kawan-kawan mengaku kewalahan menghadapi mereka.
“Semangat mereka lebih dari cukup membuat rumah yang tidak terlalu besar ini penuh sesak. Alhamdulillaaah. Setiap senyum semangat dan wajah ceria mereka cukup untuk membayar lunas semua lelah kami. Lebih dari itu rasa bangga kami bisa sedikit berbagi ilmu, bercanda tawa dengan tulus tanpa dusta dengan mereka semua,” pungkasnya.
Dosen pembimbing lapangan (DPL) kelompok 353, Herry Sutanto, SE., MM. menjelaskan “untuk membangun sinergi dengan pemerintah Desa Margamukti, dibutlah Ceria KKN Sisdamas dalam hal mengajar. Karena selama ini metode pembelajaranya dianggap monoton, membuat siswa jenuh, ngantuk dan membosankan,” keluhnya, Kamis (16/08).
Dengan adanya Ceria KKN Sisdamas ini “diharapkan dapat membuat proses belajar mengajar yang menyenangkan, asyik, tidak terkesan menggurui anak didik karena banyak permainan, siswa diikut sertakan dalam memecahkan persoalan, terjun langsung di tengah-tengah masyarakat. Pokoknya ada keceriaan, kebersamaan, keseriusan dalam proses belajarnya,” tegas Herry.
Kita ketahui secara bersama, Pabukon Saba Desa di Kampung Margamukti, Desa Pakuwon, Kecamatan. Pangalengan, Kabupaten Bandung berhasil meraih juara pertama lomba Perpustakaan di tingkat nasional. “Untuk melengkapi juara dalam bidang Perpustakaan Desa. Kehadiran Rumah Pintar diharapkan bisa meningkatkan kualitas hidup melalui pendidikan,” paparnya.
Itulah sebabnya, Herry mengajak para siswa sebagai anak bangsa untuk membangun mimpi agar lebih percaya diri, tampil mandiri yang selalu merawat harapan, yang kelak di kemudian hari, tidak akan kehilangan harapan masa depan. “Salah satu caranya dengan sehari mengajar dengan pendekatan ceria, pasti selamanya akan diingat dan menginspirasi,” ungkapnya. [B-47]
Sumber, Galamedia 18 Agustus 2018