KaQi UIN Bandung Ajarkan Baca Tulis Al-Qur’an di Bawah Kolong Jembatan

[www.uinsgd.ac.id] Riuh bising suara kendaraan tak menjadi penghalang untuk tetap mengajarkan dan berbagi ilmu kepada sesama, seperti yang terlihat di bawah kolong fly over Pasupati kota Bandung. Sebuah sudut di bawah kolong jembatan yang berukuran 4 X 5 meter, komunitas yang menamai diri mereka Kajian Qur’ani (KaQi) dengan penuh semangat mengajarkan baca tulis Al-Quran kepada sekitar dua puluhan anak jalanan.

Komunitas yang berasal dari Jurusan Ilmu Komunikasi Bidang Humas di UIN SGD Bandung ini rutin khusus mengajar baca tulis Al-Qur’an setiap kamis sore. Pesantren Kolong Nurul Hayat yang berada di kawasan Cihampelas tepatnya dibawah fly over Pasupati inilah dijadikan tempat belajar mengajar bagi anak-anak jalanan, seperti dilansir SuakaOnline.

“Kami disini khusus mengajar dan membimbing baca tulis Qur’an dan Iqra kepada anak-anak jalanan yang ada disini agar mereka mengerti dan paham tetang  membaca Al-Qur’an,” ujar Laela Marlina, selaku ketua KaQi saat diwawancarai, Kamis (21/03).

Pentingnya mengajarkan ilmu agama khususnya baca tulis Qur’an menjadi alasan mengapa komunitas ini terjun langsung ke bawah kolong jembatan. Dengan pola kejar bola mereka dengan gigih mengajarakan kepada anak-anak jalanan yang rata-rata putus sekolah ini. Berbagai hambatan sering mereka temui dalam kegiatan proses belajar mengajar.

“Hambatannya pasti ada, mulai dari jarak yang jauh dan harus ditempuh dari kampus kesini juga suara bising kendaraan dan masih ada yang belum mau diajak mengaji. Kegiatan ini juga dapat rekomendasi dari dosen kami, ibu Marlida Maulidawati,” ucapnya.

Antusias nampak diraut wajah anak-anak jalanan yang diajarakan ilmu tentang baca tulis Qur’an. Melihat hal ini, Laela berharap akan ada penambahan tenaga pengajar, guna menlancarkan progarn satu anak satu pembimbing.

Tak lupa ia juga berpesan kepada anak-anak jalanan yang lain agar jangan pernah berhenti mencari ilmu guna masa depan.

“Jangan pernah berhenti mencari ilmu, karena ilmu itu penting walaupun harus belajar dimanapun dan di tempat apapun itu,” pungkasnya. [Riska Amelia, Anggara]

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *