Jumat 14 Februari 2020, Dr. H. Aang Ridwan, M.Ag, Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, bertugas sebagai Imam dan khatib sholat juma’at di Masjid Al-Arief Kantor Bapeda Jabar.
Diawal khutbahnya, Aang Ridwan mengajak semua jemaah untuk menjadikan sholat jum’at sebagai media evaluasi mingguan untuk peningkatan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Sebab diantara hikmah disyariatkannya ibadah sholat jum’at dalam Islam, adalah agar umat Islam memiliki media evaluasi mingguan untuk peningkatan kualitas keimanan dan ketakwaannya kepada Allah.
Jadi jamaah shalat jum’at sejati, tutur Aang, adalah jemaah sholat jum’at yang mampu melakukan evaluasi mingguan atas kualitas keimanan dan ketakwaannya kepada Allah serta hadir semangat yang mengelora di dalam dadanya untuk on going process, terus menerus berusahadanberikhtiarmeningkatkan kualitas dan keimanannya kepada Allah SWT.
Dalam usaha membangun keimanan dan ketakwaan, yang harus dilakukan umat Islam adalah membangun kebersamaan dalam spirit kekitaaan. Kebersamaan adalah sesuatu yang diperintahkan Allah kepada umat Islam. Dalam setiap perintah-Nya, Allah selalu menggunakan bentuk jama’i (komunal) bukan infiradi (individual), ya ayyuhalladzina amanu, wahai orang-orag yang beriman. Bukan ya ayyuhal mu’minu, wahai orang beriman. Dengan bentuk ini sesungguhnya Allah memerintah kepada orang beriman untuk menjaga kebersamaan.
Kebersamaan dalam sudut pandang Islam, lebih lanjut menurut Aang Ridwan, merupakan hajat insaniyah, yakni kebutuhan dasar kemanusiaan. Dalam narasi para ulama disimpulkan, tidak ada kemanusiaan tanpa kebersamaan. Selain itu kebersamaan merupakan dharurah harakiah, yakni kebutuhan yang sangat mendesak untuk menjaga kelestarian kedamaian pemeluk agama. Hingga Allah menegaskan dalam QS Al-Hasyr ayat 14, “la tuqotilanukum jami’a”, tidak akan ada yang mampu membinasakn umat Islam, apabila ia menjaga kebersamaan.
Diakhir khutbah, Aang Ridwan, mengajak seluruh jemaah yang mayoritas Aparatur Sivil Negara di kantor Bapeda Provinsi Jawa Barat juga penduduk sekitar itu, untuk menjadikan spirit kekitaaan, yakni keislaman dan keindonesiaan sebagai bingkai kebersamaan. Barakallah.