UINSGD.AC.ID (Humas) — Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. H. Dudang Gojali, M.Ag kembali menegaskan komitmennya membangun kapasitas keilmuan di kalangan mahasiswa. Ini penting, agar kemampuan mereka terus meningkat, baik dari sisi ilmu pengetahuan, soft skill, atau hard skill. Dalam rangka menyiapkan generasi muda, yang nantinya menjadi tonggak estafeta menuju Indonesia Emas 2045.
Demikian Prof. Dudang saat membuka acara “Ngobrol Pintar Seputar Keuangan” yang digelar Galery Investasi Syariah (GIS) FEBI, di Aula Gedung PPG Kampus 2 UIN Bandung, Rabu (12/06/2024). Diikuti oleh 270 mahasiswa dari berbagai jurusan di lingkungan FEBI UIN Bandung.
Sambutan Prof. Dudang menjadi sebuah pemantik bagi para mahasiswa agar menyadari pentingnya peningkatan kapasitas keilmuan, sehingga muncul ide dan gagasan yang sifatnya ilmiah dan inovatif.
“Mahasiswa FEBI UIN Bandung harus menjadi generasi pemenang di era Indonesia Emas,” tegas Prof. Dudang. FEBI yang ia pimpin berkomitmen mencetak generasi bangsa yang kuat untuk keberhasilan Indonesia Emas 2045, sebuah visi besar dalam menyongsong 100 tahun kemerdekaan, hingga menjadi negara yang beradidaya tinggi.
Ia memandang mahasiswanya sebagai kelompok muda Generasi Z (Gen Z), yang tidak pernah mengenal kehidupan tanpa teknologi, sehingga menguasai digital dan percaya diri. “Maka, acara Keuangan Digital ini sangat relevan bagi mereka dalam menyiapkan generasi unggul dn berdaya saing,” jelasnya.
“Kami atas nama pimpinan FEBI mengucapkan terima kasih kepada para narasumber yang mencurahkan ilmunya kepada mahasiswa. Perjalanan jauh menuju Indonesia Emas membuat kita harus saling menopang satu sama lain,” pungkasnya.
Hati-hati Pinjol Ilegal
Pada kesempatan yang sama, hadir memberikan sambutan Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jawa Barat, Imansyah. Ia memberikan apresiasi atas digelarnya Ngobrol Pintar Seputar Keuangan. OJK tidak hanya memiliki tugas dan fungsi dalam menjalani sistem pengaturan dan juga pengawasan dalam sektor jasa keuangan, tetapi juga telah meluncurkan Leraning Managing Sistem (LMS).
Menurutnya, LMS sebuah Literasi Keuangan untuk mengatasi tantangan demokrasi, demografis, dan geografis yang dihadapi bangsa Indonesia. “Kalian juga bisa meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terkait literasi keuangan, dengan mengakses informasi literasi keuangan OJK di LMS,” kata Imansyah kepada 270 mahasiswa yang hadir.
Ia juga mengupas tentang Pinjaman Online (Pinjol), layanan jasa keuangan secara langsung melalui sistem elektronik (berbasis Teknologi Informasi). Sifatnya hanya membantu pembiayaan, menalangi saja, agar tidak rumit seperti pinjaman ke bank. “Tapi hati-hati menggunakan jasa penyelenggara Pinjol yang tidak resmi,” imbaunya.
Di bagian lain, Ketua GIS FEBI Gina Sakinah, S.E.Sy, ME menjelaskan, acara yang bertemakan “Mahasiswa Cerdas Wajib Ngerti Keuangan Digital” ini mengahadirkan narasumber Cindy Amylia (Analis Deputi Direktur Perencanaan, Pengembangan, Evaluasi Literasi dan Edukasi Keuangan) bertajuk “Pengenalan LMS Edukasi Keuangan”.
Bambang S. Antariksawan (Analis Senior Deputi Direktur Perencanaan, Pengembangan, Evaluasi Literasi dan Edukasi Keuangan), bertajuk “Pengenalan OJK, Waspada Investasi Ilegal, dan Perencanaan Keuangan”. Dan, Achmad Dirgantara (Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Provinsi Jawa Barat) “Pengenalan Pasar Modal”.
“Acara bertujuan meningkatkan literasi keuangan dan memperkenalkan LMS Edukasi Keuangan kepada mahasiswa, sebagai salah satu dari 10 sasaran prioritas Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia 2021–2025,” jelas Gina, yang juga bertindak sebagai moderator.(nanangs)