(UINSGD.AC.ID)-Dian Sa’adillah Maylawati, Ph.D., dosen Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Sunan Gunung Djati Bandung menjelaskan pentingnya afiliasi kepenulisan author affiliation pada artikel ilmiah.
Simak baik ya teman-teman digital 🙌,
Tidak bisa kita pungkiri, teknologi sudah menjadi santapan dan kebutuhan sehari-hari. Begitupun publikasi artikel ilmiah saat ini sepertinya sudah hampir semua digital ya, sudah jarang yang menawarkan dalam bentuk print out.
Sudah ada DOI yang menjadi identitas unik artikel kita juga. Naaah… afiliasi kepenulisan (author affiliation) menjadi sangat penting untuk mengidentifikasi “kepemilikan” artikel ilmiah di era digital ini.
Afiliasi kepenulisan ini terdiri dari Nama Penulis, Nama Institusi, dan E-mail. Selain memudahkan pelacakan, penyajian afiliasi kepenulisan yang baik dapat memudahkan pengumpulan artikel kita pada akun-akun lembaga indeksasi seperti Google Scholar, Scopus, WOS, ORCID, Publons, dan lainnya. Check this out! 😎
NAMA:
1. Nama harus ditulis lengkap ya temans, terdiri dari nama depan dan nama belakang. Lalu bagaimana bila nama hanya terdiri dari satu kata? Diulang ya… Misalnya: hanya “Maylawati” maka ditulis menjadi “Maylawati Maylawati”.
2. Hilangkan gelar pada nama, baik gelar akademik maupun non akademik. Biasanya teman-teman mahasiswa karena bermaksud menghormati dosen-nya, menuliskan lengkap nama berserta gelarnya, tak perlu ya teman… kita sama-sama manusia, sama-sama akademisi. 😇
3. Nama tidak disingkat-singkat ya guys (apalagi nama belakang), misalnya “Dian Sa’adillah Maylawati” tidak menjadi “Dian S Maylawati”, atau “Dian Sa’adillah M”. Seragamkan semua penulisanya. Kecualiii… bila gaya selingkung/ template jurnal memiliki format penulisan nama yang disingkat. Misalnya pada template IOP, selain nama belakang disingkat menjadi “D S Maylawati”. Atauuu, memang nama teman-teman mengandung 1 huruf saja, hehe. 🤭
4. Mau mengingatkan beberapa etika kepenulisan nih yang intinya semua penulis memiliki kontribusi (sekecil apapun, beberapa jurnal bahkan meminta detail kontribusi masing-masing penulis). Pertama urutan kepenulisan silahkan dibicarakan secara adat dengan bijak, jangan sampai jadi masalah dikemudian hari, teman-teman mahasiswa berhak banget kok menjadi penulis pertama, sebenarnya urutan paling belakang biasanya jabatan akademiknya lebih tinggi tuh, hehe 😁. Kedua tidak menjadi ghost writer, menuliskan artikel untuk orang lain mulai dari 0 tanpa ada nama kita didalamnya. Ketiga, gift writer, biasanya tiba-tiba ada nama yang muncul niiih di artikel kita, sebenarnya selama diketahui bersama dan ada kontribusinya, hmm.. boleh-boleh saja 🤔. Terakhir, menghilangkan rekan yang berkontribusi sebagai penulis, hooo sedih sih ini, misalnya menghilangkan nama mahasiswa, atau menghilangkan nama dosen pembimbing, wow tegaaa! 🥺
INSTITUSI & E-MAIL:
1. penulis boleh mencantumkan banyak afiliasi institusi lho. Misalnya Dian adalah dosen sekaligus mahasiswa di suatu universitas dan sebagai tim projek suatu lembaga, dan artikel ilmiahnya adalah hasil kolaborasi projek, universitas tempat kuliah, dan Dian sebagai dosen, maka Dian boleh mencantumkan ketiga afiliasi institusi tersebut. Penulisannya bagaimana? ikuti gaya selingkung jurnal yang dituju yaaa.. ✍️
2. Teman, gunakan pula nomenklatur atau nama institusi yang sudah disepakati bersama (standar) dan seragam ya. Hal ini bertujuan untuk menghindari tercecernya publikasi lembaga. Karena publikasi kita membawa nama lembaga, didukung oleh lembaga, jadi bantu lembaga untuk tetap bersinar oke, hehehe 🤗. Keseragaman cukup nama lembaganya, untuk nama program studi/ jurusan/ departemen tidak diharuskan sih, walaupun Dian terbiasa menyeragamkannya.
Contoh: akademisi “Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung” sudah sepakat menuliskan afiliasi institusinya menjadi “UIN Sunan Gunung Djati Bandung” baik itu untuk publikasi nasional maupun internasional. Tidak diterjemahkan, tidak dipanjangkan. Masih bingung atau belum tau nomenklatur seragamnya? Ayo rajin-rajin tanya ke pihak berwenang, hehe.. 🤓
3. Last, e-mail. Ini hal penting juga sih, ketika teman-teman akan melakukan publikasi artikel ilmiah, baik itu di jurnal maupun prosiding. Jauh lebih baik menggunakan e-mail institusi, tidak menggunakan gmail, hayoo, dan lainnya. Kenapa? Untuk menunjukkan bahwa kita akademisi/ profesional/ legal/ official, hehe… Termasuk untuk teman-teman mahasiswa, lebih baik menggunakan e-mail student-nya ya…
4. E-mail institusi yang digunakan juga harus sesuai dengan institusinya ya, dan pastikan aktif untuk proses korespondensi nantinya.
Wow, panjang juga ya ternyata, hehe…😉
Semoga tidak bosan dan tetap menunggu sharing Dian berikutnya.
With love,
One thought on “Inilah Pentingnya Afiliasi Penulis pada Artikel Ilmiah. Nama, Institusi dan E-mail”
Halo kak, mau tanya jika statusnya dosen luar biasa apakah bisa juga menulis artikel ilmiah? Bagaimana untuk pencantuman nama institusi dan afiliasinya?