Huriyatun Nida: Jadilah Batu Permata

[www.uinsgd.ac.id] Bermodalkan keinginan kuat serta kecintaannya kepada Al-Qur’an, 20 juz kini telah dihapalnya. Filosofi hidupnya yaitu seperti batu permata. “Saya ingin seperti batu permata, dimana pun berada, lingkungan yang seperti apa pun, permata tetap lah permata dan selalu menjadi sesuatu yang berharga,” tegas Huriyatun Nida, yang mengaku dengan prinsip hidupnya tersebut membuatnya terus bersemangat dalam belajar.

Bahkan Nida, begitu mahasiswi asal Cilacap itu dipanggil, mampu menghapal satu lembar Al-Qur’an hanya dalam waktu dua puluh menit.” Mencintai Allah dan  wahyu-Nya memudahkan menghapal Al-Qur’an,” tegasnya.

Nida pun kini menjadi mahasiswi yang mandiri. Beasiswa dari Rektor dan DIPA telah didapatnya sejak awal kuliah. Bahkan untuk biaya hidup, Nida sudah tidak membebankan kepada kedua orang tua.

Mahasiswi Jurusan Tafsir Hadits Semester empat ini, lahir di Cilacap, Jawa Tengah. Berlatar belakang pendidikan pesantren, dan kecintaan yang kuat kepada Al-Qur’an membuatnya berkeinginan menjadi hafidzah sejak duduk di bangku SMA. 30 juz pernah berhasil dihapalnya saat kelas tiga SMA. Namun karena proses penjagaan hapalan yang sulit, dan kesibukan yang  cukup padat saat pertama masuk kuliah, membuat Nida sedikit kurang lancar dalam hapalan.

Seperti pada umumnya, dalam menghapal Al-Qur’an , yang paling sulit adalah proses penjagaan hapalan. Nida pun sebagai penghapal Al-qur’an yang otodidak tentunya mengalami hal yang sama. Dia pun mempunyai strategi khusus yang mungkin saja bisa kita ikuti. Kiat-kiat yang lakukannya antara lain dengan niat yang kuat, mengulang hapalan yang sudah hapal,hapalan dibaca setiap shalat, dan konsisten kepada apa yang telah diniatkan. [Agus]

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter