Harlah CSSMoRA UIN SGD ke-5

[www.uinsgd.ac.id] CSSMoRA (Community Of Santri Scholars Of Ministry Of Religious Affairs) atau komunitas santri yang menaungi santri PBSB (Penerima Beasiswa  Santri Berprestasi) UIN Sunan Gunung Djati Bandung telah menginjak umur yang ke-5 tahun. CSSMoRA UIN Bandung berdiri pada tahun 2013 seiring bersamaan dengan PBSB yang dibuka pertama kali di UIN Bandung. 

Dalam rangka harlah CSSMoRA UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang ke-5, CSSMoRA UIN Bandung mensimbolkan rasa syukur atas bertambahnya umur dengan menyelnggarakan beberapa event yang bisa dinikmati anggota CSSMoRA itu sendiri, warga UIN Bandung dan masyarakat Indonesia umumnya. Beberapa kegiatan yang mengiringi dimulai sejak Oktober hingga puncak pada bulan November 2018.

Rangkaian acara peringatan harlah kali ini meliputi, Seminar Nasional ada 3 Oktober 2018 bersama Prof. Nasarudin Umar, Buya Nursomad Kamba, Kang Jalaludin Rakhmat, dan Kepala BNPT, Komjend. Pol. Dr. Suhardi Alius, M.H. Untuk Presentasi LKTI Se-Nasional yang lolos seleksi dan diakhiri dengan diskusi panel bersama Komaruddin Hidayat. Acara yang mengangkat santri itu sendiri, dengan ciri khas pengabdian, yaitu donor darah di UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Diramaikan pula dengan Bazar Buku Mizan, kegiatan yang berbau pendidikan-keperluan mahasiswa secara general. 

Salah satu kegiatan yang edukatif dan seru untuk menuangkan pikiran adalah Lomba LKTI Tingkat Nasional. Tema yang diusung adalah “Merawat Keberagaman Nusantara Melalui Jalan Spiritualitas”. Perlombaan ini diperuntukkan bagi mahasiswa seluruh Indonesia. Inovasi-inovasi dari kaum muda sangat diperlukan untuk menjaga kearifan dan ciri khas Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika. Syarat dan ketentuan lebih lanjut dapat diakses di http://bit.ly/2ORS16C.

Inilah salah satu contoh artikel yang dapat dijadikan sebagai gambaran umum terkait tema yang diusung. Mengenai  hubungan antara spiritualitas yang dapat merawat keberagaman di Nusantara yang bertajuk “Ketulusanku di Hadapan Tuhan yang Menjadikanku Bertahan di Nusantara” karya Atssania Zahroh. 

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter