(UINSGD.AC.ID) Setelah sekian lama bergulat dalam perkuliahan, berkutat dengan tugas dan nilai matakuliah dari para dosen, bahkan seringkali menemui berbagai halangan, kini saatnya mahasiswa tingkat akhir menempuh sidang komprehensif sebagai tahapan akhir seluruh kegiatan perkuliahan.
Sidang Koprehensif –atau sering disebut sidang kompre– kadang terasa menyeramkan bagi sebagian mahasiswa, malah bisa membuat gugup dan panik, karena mereka diuji secara lisan oleh para dosen, yang mencakup seluruh materi selama empat tahun kuliah; baik pemahaman mengenai kejurusan, maupun wawasan tentang keagamaan.
Namun demikian, Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Arab (BSA) Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, H Mawardi, MA, tetap memberikan semangat dan motivasi agar mahasiswa tidak tegang dalam sidang kompre ini.
“Kalian jangan tegang! Persiapkan mental, juga bekal pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan agar bisa menjawab semua pertanyaan para penguji,” kata H Mawardi, saat membuka sidang kompre, di auditorium FAH, Kamis (28/072022), mewakili Dekan Dr H Setia Gumilar, M.Si.
Sidang komprehensif digelar untuk mengukur tingkat pencapaian outcome pendidikan. Mahasiswa tidak sekadar meraih nilai perkuliahan, tetapi juga diuji keterampilan, kemampuan, dan keahliannya. Dengan harapan mereka memiliki bekal untk mengarungi kehidupan di masyarakat.
Ia memberikan kisi-kisi soal yang akan diujikan dalam komprehensif, yakni meliputi pengetahuan dan pemahaman keagamaan, dan tentang kejurusanan. “Jangan lupa semua peserta sidang untuk berdoa, agar tahapan akhir perkuliahan ini bisa dilalui dengan mudah, lancar dan sukses,” ujarnya.
Sidang Komprehensif kali ini diikuti oleh 57 mahasiswa: Jurusan Sastra Inggris (SI) 24, Bahasa dan Sastra Arab (BSA) 13, dan Sejarah Peradaban Islam (SPI) 20. Mereka wajib mengikuti tahapan ini, sebagai syarat mengikuti Sidang Munaqosah, dalam meraih gelar kesarjanaan.
“Jumlah penguji sebanyak 30 orang dosen. Mereka akan mengukur dan mengevaluasi tingkat capaian pembelajaran, terkait dengan kejurusanan dan wawasan keagamaan,” kata H Mawardi, didampingi Subkoordinator bidang Akademik Ade Jaenal Arifin, S.Pd.I, MM dan staf Agus Rismayadi, SS.[nanang sungkawa]