Golok Ciomas Simbol Perdamaian

(UINSGD.AC.ID)- Golok biasanya identik dengan kekerasan atau pertumpahan darah, tapi tidak bagi masyarakat Ciomas Kabupaten Serang, Banten. Golok  malah menjadi simbol perdamaian, memiliki mitos yang sangat kuat, sebuah pelestarian budaya Islam, simbol keberanian; yang mampu menegakkan amar ma’ruf nahyi munkar.

Demikian menurut Dr H Nurholis, M.Hum, saat mempertahankan disertasinya dalam Sidang Promosi Doktor, Program Studi/Konsentrasi Ilmu Sastra, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran, yang digelar secara daring belum lama ini. Disertasi, yang bertajuk “Representasi Identitas Masyarakat Ciomas dalam Mitos Golok Ciomas di Kabupaten Serang-Banten” ini dipromotori oleh Prof Dr Cece Sobarna, M.Hum; Dr Lina Meilinawati Rahayu, M.Hum; dan Dr Teddi Muhtadin, M.Hum.

Memang diakui, masyarakat luar ada mengidentikkan Golok Ciomas dengan jawara, keras, dan berani, sehingga terkesan negatif.  Tetapi kalau melihat faktanya masyarakat Ciomas sangat relijius. Banyaknya pesantren, kiai, dan ahli hikmah, mampu mengangkat citra positif dan pupularitas Ciomas.

Dijelaskan, Golok Ciomas menandai masyarakat taat beragama Islam. Sosok agamawan seperti Kiai dan Jawara sangat dihormati. “Ideologi Islam masyarakat Ciomas digambarkan pada anatomi golok. Misalnya pada besi, gagang, dan serangkanya yang berlandaskan keislaman. Alhasil, Golok Ciomas jadi sumber ideologi dan praktik kultural masyarakat,” jelasnya.

Identitas lain yang melekat pada masyarakat Ciomas adalah pemberani, kosisten dalam melestarikan budaya yang selalu menggunakan pakaian adat dengan penggunaan golok dalam kehidupan sehari-hari. Identitas “jawara” dan “kebal bacokan/jagoan”, selalu melekat pada mereka, karena secara historis dibentuk oleh daya juang mereka saat para jawara melawan penjajah di daerah Banten.

“Tradisi yang berkembang pada masyarakat Ciomas adalah kewajiban mempelajari budaya dan mengaji Al-Quran dan Hadits, juga berlatih keahlian bela diri,” kata Dr Nurholis, yang kini menjabat sebagai Sekretaris Jurusan Sastra Inggris, Fakultas Adab dan Humaniora UIN SGD Bandung.

Golok juga merepresentasikan sebuah identitas masyarakat dan menunjukkan keanekaragaman budaya Banten yang masih lestari. Budaya ini merupakan warisan dari para leluhur yang diturunkan kepada generasi penerusnya yang berwujud adat-istiadat. Bahkan masyarakat Banten meyakini Golok Ciomas ini memiliki nilai mistis, yang dibuat secara khusus dengan ritual khusus, dilakukan pada waktu-waktu tertentu, dan memiliki kekuatan magis yang luar biasa untuk melumpuhkan musuh.

Mitos Golok Ciomas sebagai media bagi masyarakat untuk mengungkapkan perasaan mengenai hidup dan kehidupan, misalnya ucapan syukur, terima kasih, permohonan, pengharapan, kegembiraan, dan duka cita. Tradisi sipuh dan pemandian Golok Ciomas menyampaikan pesan-pesan untuk menggambarkan semangat juang, kerja keras, gotong royong, persaudaraan, kekeluargaan, pesatuan, pendidikan, moral, etika, dan lain-lain.[nanang sungkawa]

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *