(UINSGD.AC.ID) Publikasi ilmiah di jurnal menjadi puncak tertinggi pencapaian insan akademik. “Menulis artikel ilmiah bukan perkara sulit. Jurnal ilmiah telah menyediakan ketentuan. Patuhi saja ketentuan itu,” tutur Moch. Fachruroji saat menjadi narasumber di Fakultas Ushuluddin (FU) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Selasa, (17/11/2020).
“Hal paling sulit itu membiasakan penelitian. Lalu hasil penelitian ditulis dan dikirim ke jurnal ilmiah,” ungkap akademisi Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Bandung ini.
Pernyataan tersebut diperkuat narasumber kedua, Busro, Dosen FU UIN Bandung. “Pekerjaan saya menolak artikel. Jurnal ilmiah pasti menyediakan template. Jika artikel tidak sesuai template pasti ditolak,” tandas Busro.
“Jika artikel telah memenuhi ketentuan jurnal, baru saya kirim ke penelaah ahli untuk penilaian kelayakan konten. Bukan berarti konten tidak penting, tapi kesesuaian dengan ketentuan jurnal yang dilihat pertama,” tambah pengelola jurnal di lingkungan FU ini.
Hal di atas mengemuka pada Latihan Menulis Artikel. Acara ini digelar oleh Laboratorium FU UIN Bandung. “Latihan menulis menjadi kebutuhan akademisi. Mahasiswa tingkat akhir perlu mendapat pendampingan dalam penulisan artikel ilmiah,” ungkap Irma Riyani PhD, Ketua Laboratorium FU.
Publikasi artikel di jurnal ilmiah bisa melalui konferensi. Mahasiswa bisa berkolaborasi dengan Dosen dalam penelitian untuk publikasi di jurnal ilmiah.
Dr Wahyudin Darmalaksana, Dekan FU UIN Bandung menyatakan, “Publikasi artikel di jurnal menjadi tantangan bersama. Tantangan ini kita pecahkan bersama. Caranya kita temukan langkah paling efektif sejak penelitian dosen dengan melibatkan mahasiswa.”
“Tidak ada pilihan. Gerakan menulis artikel paling tepat,” tandas dekan yang populer dengan sebutan Kang Yudi itu.
Kegiatan latihan menulis diperuntukan bagi dosen dan mahasiswa. Hadir sekitar 30 orang. Acara ini digelar di Lt. 4 Aula FU Kampus I UIN Sunan Gunung Djati Bandung Jalan AH. Nasution 105 Bandung. []