[www.uinsgd.ac.id] JURUSAN Ilmu Komunikasi (Ilkom) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (Fidkom) UIN Bandung mengundang dua menteri untuk mengisi seminar bertajuk “Perempuan dan Jurnalistik” yang akan digelar 21 April 2012, di Auditorium Rektorat UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Kedua menteri itu Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Menteri Negara Informasi dan Komunikasi. Satu di antaranya sudah menyatakan kesiapannya untuk hadir.
”Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sudah siap, adapun Menteri Negara Informasi dan Komunikasi masih dalam konfirmasi. Mudah-mudahan beliau juga bersedia,” kata Dr. Darajat Wibawa, Ketua Prodi Jurnalistik, kemarin. Rencananya seminar juga menghadirkan Dr. Hj. Rd. Ajeng Suminar (Anggota DPR RI), Yayu Yuniar (Jurnalis Wall Street Journal, Inggris), dan Komnas Perempuan RI.
Kondisi objektif perempuan dan jurnalistik menjadi landasan dilaksanakannya seminar ini. “Perempuan dan jurnalistik tidak bisa dipisahkan, karena keduanya saling membutuhkan. Kegiatan jurnalistik saat ini tidak hanya didominasi oleh laki-laki, kaum perempuan pun sudah banyak berkiprah, bahkan memberikan nilai positif terhadap perkembangan kejurnalistikan,” kata Darajat.
Jurnalistik, jelasnya, membutuhkan sentuhan-sentuhan profesional dari kaum perempuan meskipun kegiatan jurnalistik kerap diidentikan dengan kegiatan yang “keras” sehingga membutuhkan mental, energi atau fisik yang betul-betul prima. “Banyak kasus yang menimpa perempuan, sementara peran dunia jurnalistik belum begitu terlihat membela dan mengangkat ketertindasan kaum perempuan,” paparnya.
Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi, Drs. Enjang AS, M.Si berharap, seminar bisa menuai hasil yang maksimal demi kebaikan bersama, di antaranya tersosialisasikannya jurnalis-jurnalis perempuan yang memiliki kontribusi besar dalam pengembangan dan kemajuan bangsa secara luas. “Kami juga berharap, konsep dan aturan kerja untuk jurnalis perempuan bisa semakin matang. Termasuk peluang dan tantangan untuk para jurnalis perempuan dalam mengembangkan karir di masa depan,” tandasnya.
Mengangkat citra kaum perempuan, jelas Enjang, terus dilakukan di berbagai bidang kehidupan. Namun pada sisi lain, sampai saat ini masih ada kaum perempuan yang menjadi objek penderita, mulai dari kekerasan dalam rumah tangga, pemerkosaan sampai perdagangan perempuan. Masih banyak dinamika yang berkaitan dengan kaum perempuan di Indonesia.
Berbagai dinamika persoalan perempuan itulah, papar Enjang, layak untuk melakukan pengkajian dari berbagai sudut pandang, seperti di antaranya seminar ini. Kegiatan ini, bermaksud lebih menempatkan perempuan pada tempat yang pas dan pantas, apalagi berkaitan dengan jurnalistik yang dikaitkan dengan posisi perempuan jelas menarik untuk diangkat ke permukaan.
Dalam rangkaian kegiatan “Hari Kartini” ini, Prodi Jurnalistik UIN Bandung juga mengadakan lomba “Foto dan Putri Jurnalistik” bagi mahasiswa jurnalistik dengan hadiah tropi, beasiswa, dan sertifikat. Lomba dilaksanakan Jum’at (20/4), sehari sebelum seminar dilaksanakan.*** sumber: BandungOke.Com