Gaya Bahasa Ījāz dan Efek yang Ditimbulkannya dalam Al-Qur’ān (Studi Ilmu Ma’āni dalam Surat Al-Baqarah)

[www.uinsgd.ac.id] Orang dalam menyampaikan gagasan pemikiran membutuhkan suatu medium, salah satunya adalah medium bahasa. Setiap bahasa yang digunakan orang pasti berbeda-beda, itulah yang disebut gaya bahasa. Perbedaan gaya bahasa tersebut untuk mencapai tujuan tertentu secara tepat dan dapat dimengerti oleh komunikator dan komunikan. Al-Qur’ān banyak menggunakan gaya bahasa, sehingga walaupun sering dibicarakan dan ditulis, tetap saja kurang dipahami, tetapi itulah daya tarik dari bahasa Al-Qur’ān. Salah satu bentuk keistimewaan bahasa Al-Qur’ān adalah ungkapan yang mengandung Ä«jāz dan efek yang ditimbulkannya dari struktur gaya bahasa tersebut.

Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui jenis gaya bahasa ījāz yang terdapat dalam surat al-Baqarah; dan 2) untuk mengetahui tujuan/ efek yang ditimbulkan dari gaya bahasa ījāz dalam surat al-Baqarah.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis isi, metode ini digunakan untuk megurai, menganalisis, dan mengklasifikasikan ayat-ayat yang mengandung Ä«jāz dalam surat al-Baqarah dan efek yang ditimbulkannya. Sedangkan pendekatan penelitian ini adalah pendekatan ilmu al-Balāghah, lebih tepatnya yaitu ilmu al-ma’āni untuk mengungkap Ä«jāz sebagai salah satu keistimewaan Al-Qur’ān.

Hasil penelitian yang ditemukan adalah sebagai berikut:

1.       Bentuk atau ragam pengungkapan Ä«jāz dalam surat al-Baqarah mencakup Ä«jāz hadzf; yang terdiri dari penghilangan kata; mudhāf, sifat, dan kalimat (jumlah).

2.       Sedangkan tujuan menggunakan gaya bahasa Ä«jāz dalam Al-Qur’ān, khususnya surat al-Baqarah mencakup memudahkan; meringkas; dan menghilangkan: (1) Sebagai contoh ayat yang termasuk tujuan memudahkan adalah pada ayat 24, yaitu untuk meudahkan hapalan dan mendekatakan pemahaman; pada ayat 33 untuk memudahkan dan mendekatkan pemahaman kepada pembaca bahwa Allah memberi potensi kepada Ä€dam untuk berbahasa; pada ayat 57 untuk memudahkan hapalan dan pemahaman dengan makna yang banyak tetapi redaksi yang sedikit kepada para pendengar supaya mengkonsumsi makanan yang sehat; pada ayat 63 untuk memudahkan hapalan dan pemahaman khitab (komunikan) supaya berpegang teguh kepada Al-Qur’ān; (2) Sebagai contoh ayat yang termasuk meringkas adalah pada ayat 223, yaitu untuk meringkas kalimat; pada ayat 34 untuk untuk meringkas dan memudahkan pemahaman para pendengar yang disuruh sujud kepada Nabi Ä€dam;  pada ayat 154 untuk meringkas kalimat dengan cara membuang kata yang menempati posisi sebgai mubtada’ yaitu kata (هم); pada ayat 158 untuk meringkas kalimat dan mengalihkan perkataan dari kata “dÄ«n”: agama” untuk menghindari dari kebosanan karena terlalu sering mendengar kata “din”; pada ayat 165 untuk meringkas kalimat; pada ayat 173 untuk meringkas kalimat; pada ayat 177 untuk meringkas kalimat; pada ayat 184 untuk meringakas kalimat; pada ayat 194 untuk meringkas kalimat yang berkaitan denagan balasan menyerang musuh; pada ayat 196 adalah untuk meringkas kalimat; pada ayat 213 untuk meringkas kalimat; pada ayat 223 adalah untuk meringkas kalimat; pada ayat 228 untuk memudahkan hapalan tentang hak-hak perempuan dan meringkas kalimat; pada ayat 230 untuk meringkas kalimat dan memudahkan hapalan tentang perempuan-perempuan yang ditalak; dan (3) Sebagai contoh ayat yang termasuk menghilangkan adalah pada ayat 171, yaitu untuk menghilangkan kebosanan dan menyamarkan pendengar, seperti menghilangkan kata (al-dā’i).

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *