[www.uinsgd.ac.id]-Menerapkan sistem manajemen mutu berstandar internasional ISO di Perguruan Tinggi, khususnya Fakultas, merupakan suatu permasalahan serius yang harus direspon oleh Perguruan Tinggi sebagai pencetak lulusan. Hal tersebut kini sedang diusahakan oleh Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN SGD untuk meningkatkan kualitas pelayanan pendidikannya, seperti dilansir SuakaOnline (8/9)
“Pengusulannya tahun 2012. Sebenarnya Pak Dekan berkeinginan 2012 ini sudah bisa turun sertifikasi. Hanya saja kita mengambil ancang-ancang kalaupun tidak tahun ini, 2013 diharapkan sudah turun,” ujar Pembantu Dekan 3 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Hasan Basri, saat ditemui di kantornya, Jumat (07/09).
Yang dituju dari penerapan sistem mutu ISO adalah kepuasan pelanggan. Di dalam ruang lingkup persepsi Perguruan Tinggi sebagai organisasi jasa pelayanan pendidikan, pelanggan adalah para mahasiswa.
“ISO sendiri penekanannya pada tingkat kepuasan layanan,” lanjut Hasan.
Keberhasilan mencetak lulusan berkualitas sangat tergantung kepada kualitas mahasiswa, dosen, staf administrasi, interaksi belajar mengajar serta kurikulum. Dengan menerapkan ISO secara diharapkan mampu menangani konsistensi kualitas faktor-faktor tersebut sehingga output yang dihasilkan juga berkualitas dan pada akhirnya mampu memuaskan masyarakat pengguna.
Disamping banyak keuntungan yang mungkin didapat dari penerapan ISO di Perguruan Tinggi, ada pula kendala yang dapat mengganjal upaya sertifikasi ISO. Menurut Hasan, hal tersebut terletak pada sarana dan prasarana kampus yang masih dalam tahap pembangunan. Sedangkan dari faktor internal ia yakin tidak akan muncul kendala yang menghambat sertifikasi.
“Kita sudah melakukan sosialisasi dengan dosen, dan mereka merespon positif. Bahkan ada surat pernyataan kesediaan dari semua dosen. Masing-masing sudah menandatangani kesiapan dan kesediaan,” ujar Hasan mengakhiri. []Riska Amelia, Ulfa, Resita