Sebanyak 551 mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN SGD Bandung, Rabu besok (05/02/2020) diterjunkan ke 23 Pengadilan Agama (PA) se-Jawa Barat. Mereka melakukan Praktik Peradilan selama 14 hari (06–19 Februari 2020), untuk mengamati kegiatan administrasi umum, administrasi peradilan, dan proses menyelesaikan perkara di masing-masing PA.
“Diharapkan, setelah melaksanakan praktik ini mahasiswa memiliki pemahaman tentang administrasi peradilan, pengalaman dan keterampilan menyelesaikan perkara,” harap Dekan FSH UIN SGD Dr. Fauzan Ali Rasyid, M.Si, saat memberikan sambutan pada acara pembekalan mahasiswa PPA, yang digelar Laboratorium FSH di Auditorium Abdjan Sulaeman UIN SGD Bandung, Selasa (04/02/2020).
Acara pembekalan yang bertajuk “Implementasi E-Court dalam Sistem Peradilan Agama di Indonesia” ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh Rektor UIN SGD Bandung Prof. Dr H Mahmud, M.Si dan Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI Dr. Drs. H. Aco Nur, SH, MH. Kedua belah pihak sepakat untuk mengembangkan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Dilanjutkan dengan penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama antara Dekan Fakultas Syari’ah Dan Hukum UIN SGD dan Direktur Jendral Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI. Momentum ini disaksikan oleh Ketua PTA Jawa Barat Drs. M. Taufiq HZ, MH.I, para Ketua PA se-Jawa Barat, 88 pembimbing praktikum, dan para mahasiswa.
“FSH terus melebarkan sayap secara lebih luas lagi, terutama dalam memanfaatkan Pos Pelayanan Hukum di sejumlah PA oleh mahasiswa di setiap jurusan, mengefektifkan konsultan dan klinik hukum, mendayagunakan Lembaga Bantuan dan Konsultasi Hukum secara maksimal, juga melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait lainnya,” ujar Dekan FSH, Dr. Fauzan, yang didampingi Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. H. Syahrul Anwar, M.Ag, Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, Dr. H. Ateng Ruhendi, M.Pd, Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama, Dr. H. Aden Rosadi, M.Ag, Ketua Laboratorium FSH, Harry Yuniardi, M.Ag.
Rektor UIN SGD Prof. Mahmud sangat mengapresiasi ikhtiar FSH dalam rangka mencetak lulusan Hakim yang unggul, kompetitif dan mampu berdaya saing dengan perguruan tinggi lain. Rektor berpesan kepada seluruh mahasiswa untuk menjaga prilaku dan etika selama melakukan praktik peradilan. “Jadilah mahasiswa yang baik, jaga sopan santun, tatakrama, dan bisa berbaur dengan petugas PA. Saya berharap mereka bisa memetik pengalaman dalam rangka pengayaan ilmu yang sudah diraih di bangku kuliah,” jelasnya.
Rektor menyampaikan obsesinya ingin menjebolkan sarjana-sarjana syariah yang siap pakai, bermanfaat bagi masyarakat, dan bisa berkiprah lebih maksimal, sehingga tidak kalah oleh sarjana hukum jebolan perguruan tinggi umum.
Mengenai kerjasama, ini merupakan tindak lanjut dari kerjasama yang telah dilakukan pada tahun 2012 dengan FSH. Kata Rektor, jangan ragu untuk tidak bekerja sama dengan UIN Sunan Gunung Djati yang sudah meraih nilai akreditasi APT A, HAKI terbanyak di lingkungan PTKIN, Sinta Award, satu-satunya PTKIN yang meriah penghargaan ini.
“Soal mutu sudah tidak diragukan lagi karena nilai akreditasi Prodi A mencapai 22 jurusan, bahkan nilai Prodi A itu dipersipkan untuk divisitasi AUN-QA sebagai tahapan menuju world class university (WCU). Oleh karena itu, kerjasma dengan UIN SGD itu hukumnya fardlu ‘ain,” tegasnya
“Mari kita pertahankan dan tingkatkan prestasi akademik agar lebih baik lagi, sehingga kita tidak ragu-ragu dalam memperluas jejaring dengan lembaga-lembaga terkait,” ajak Prof Mahmud, rektor yang dinilai cukup greget, bersemangat, dan sanggup bekerja keras membangun kampus UIN SGD agar bisa pentas di zona nasional dan internasional.
Dalam kesempatan itu, Dirjen Badilag yang diwakili oleh Direktur Pembinaan Tenaga Teknis Peradilan Agama Ditjen Badilag MA RI Dr. Candra Boy Seroza, S.Ag, M.Ag, memberikan banyak masukan dan wawasan kepada mahasiswa terutama masalah teknis kerja dan proses peradilan di masing-masing PA. Tidak lupa memotivasi mahasiswa FSH bahwa mereka memiliki masa depan yang lebih cerah.
Sarjana lulusan FSH peluangnya sangat luas, bisa jadi hakim, panitera, juru sita, dan tenaga teknis di pengadilan, termasuk menjadi advokat. “Kami yakin, banyak peluang yang bisa diisi oleh para sarjana syariah, dan mereka mampu untuk melakukannya. Bahkan sarjana syariah bias merambah ke berbagai lini,” pungkasnya.
Sumber, 86 Newa 4 Februari 2020