FIDKOM Perdalam Wilayah Kajian Dakwah dan Komunikasi

[www.uinsgd.ac.id] Fakultas Dakwah dan Komunikas perdalam wilayah kajian dalam bidang kedakwahan dan Komunikasi. Pendalaman wilayah kajian tersebut dilakukan melalui seminar Nasional yang mendatangkan pembicara Ahmad Syafi’i Mufid dari Puslitbang Kehidupan  Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama yang disandingkan dengan Dr.Ahmad Sarbini, M.Ag., Prof. Dr. Ibnu Hamad, M.Si Guru Besar Ilmu Komunikasi UI yang disandingkan dengan Dr.  Ujang Saefullah, M.Si, diakhiri dengan paparan Prof. Dr. Asep Saeful Muhtadi, M.A. Seminar tersebut dilaksanakan di Aula Fakultas Dakwah lantai 4 pada 26 September 2012.

Menurut Ibnu Hamad, penelitian dakwah dapat dilakukan melalui pendekatan structural, cultural, dan fungsional. “Adapun isu utama yang diangkat dalam penelitian dapat berupa otoritas dan pengaruh, pendekatan budaya, dan perbaikan kehidupan, sementara metodenya dapat menggunakan metode survey, case study, historical, etnografi, riset aksi ataupun evaluative,”ujarnya.

Penentuan lokasi dakwah adalah untuk memudahkan penelitian, dari penentuan lokasi kita bisa menentukan teori yang digunakan untuk penelitian.” Oleh karena itu harus ada lokasi dan teori maka tema yang dipilih tersebut tinggal kita carikan lokasi penelitiannya dan kita tentukan teori yang cocok untuknya,”paparnya.

Sementara itu Dr. Ujang Saefullah menegaskan bahwa dosen dan bpenelitian itu ibarat pengantin laki-laki dan perempuan, suatu hal yang tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya. Ia membeberkan alasan kenapa di Indonesia penelitian dosen itu rendah. “Pertama karena kultur akademik yang belum terbangun, minimnya dana penelitian, minim keinginan dari dosen,”jelasnya.

Menurut Doktor bidang Komunikasi tersebut, domain penelitian komunikasi dapat ditinjau dari berbagai persfektif, yaitu etnografi, psikologi, bentuk komunikasi, metode komunikasi, teknik komunikasi, pesan, dan media.

Ahmad Syafi’i Mufid, yang berpengalaman dalam berbagai penelitian di bidang keagamaan menceritakan pengalamannya bagaimana melakukan pendekatan penelitian yang dilakukan oleh para pastor. Pendekatan yang ditawarkan oleh Prof. Dr. Mukti Ali tersebut dikenal dengan pendekatan pastoral. Sebagai penyanding, Dr. Ahmad Sarbini berkeinginan agar ilmu dakwah yang diajarkan pada Universitas Islam Negeri menjadi kebanggaan bagi mahasiswanya. Bukan hanya dikenal dan diakui tapi harapannya bisa unggul dari ilmu-ilmu lain.

Pembicara terakhir Prof. Dr. Asep Saeful Muhtadi mengungkapkan bahwa isu penelitian dakwah dapat berangkat dari isu-isu yang sederhana dalam kehidupan sehari-hari.***[dudi]

 

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *