UINSGD.AC.ID (Kampus I) — Wakil Dekan III Fakultas Psikologi UIN Sunan Gunung Djati Dr. H. Ujang Rohman, M.Ag meminta mahasiswanya agar memahami dengan baik apa yang menjadi pondasi dalam meningkatkan keterampilan berorganisasi/kepemimpinan. Di tengah kesibukan perkuliahan, juga berbagai kegiatan berorganisasi, mahasiswa hendaknya membudayakan kejujuran dan kedisiplinan.
Demikian Dr. Ujang Rohman, saat memberikan sambutan Pembinaan Mahasiswa, di Auditorium Fakultas Psikologi UIN SGD Bandung, Rabu (15/05/2024). Acara ini dibuka oleh Dekan Psikologi Prof. Dr. Hj. Ulfiah, M.Si.
Seminar, yang bertajuk “Peningkatan Kapasitas Organisasi dalam Menunjang Prestasi Mahasiswa dan Membangun Calon Pemimpin Bangsa yang Berkarakter Jujur dan Disiplin” ini, menghadirkan narasumber Rahadian Praja, S.ST, MM (Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Bandung) dan Dr. Shalahudin Ismail, M.Pd (dosen Pascasarjana STAI Al-Falah Kabupaten Bandung).
“Selain berakhlak karimah, kejujuran dan disiplin adalah karakter yang sangat penting dalam kepemimpinan; baik kepemimpinan di tingkat mahasiswa, keluarga, masyarakat, maupun negara. Seorang pemimpin yang jujur dan disiplin tentu akan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat,” lanjut Dr. Ujang Rohman, yang kini juga menjabat Ketua Karang Taruna Bandung Barat.
Dr. Ujang Rohman terus mengedukasi mahasiswa (pemuda) akan pentingnya berorgansiasi dalam melatih kepemimpinan, dengan syarat tidak menggangu perkuliahan, bahkan harus mendorong peningkatan prestasi. “Tidak boleh ada mahasiswa Psikologi yang kuliahnya 8 tahun, apalagi sampai DO, gara-gara aktif di organisasi,” ujarnya.
Dekan Psikologi Prof. Dr. Hj. Ulfiah, M.Si mengapresiasi digelarnya pembinaan mahasiswa ini. Bahkan ia mendukung mahasiswanya aktif di organisasi apapun dan dimanapun. “Kami tidak melarang kalian beraorganisasi, asalkan bisa memenej waktu dengan baik,” katanya.
Menurut Dekan, aktif berorganisasi tidak melulu membawa dampak negative. Asal bisa membagi waktu dengan baik, tentu akan mendatangkan banyak manfaat positif. Misalnya mengasah kemampuan komunikasi, melatih jiwa kepemimpinan, mengasah kemampuaa sosial hingga memperluas jaringan pertemanan.
Sejarah telah mencatat bahwa para pemimpin bangsa lahir dari berbagai organisasi. “Untuk mahasiswa Psikologi, aktivitas organisasi apapun harus membawa keberkarkahan. Akhlak tetap terjaga, kualitas juga oke,” katanya. [ns]