[www.uinsgd.ac.id] Dalam rangka melakukan pengembangan prodi dan jurusan Sejarah dan Peradaban Islan, Fakultas Adab dan Humaniora melakukan kerjasama dengan Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisonal (BPSNT) Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI. Hal tersebut dilakukan pada hari Rabu, (4/04/2012) bertempat di ruang rapat Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisonal (BPSNT) Bandung.
Menurut Toto Sucipto, selaku Kepala UPT BPSNT Bandung, bahwa BPSNT ini merupakan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata di bawah Direktorat Jenderal Nilai Budaya Seni dan Film.
“BPSNT Bandung yang mempunyai 4 wilayah kerja, yaitu Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, dan Lampung, menekankan pengkajiannya pada akulturasi budaya yang bersifat intangible heritage. Ini bermakna bahwa kesejarahan dan kenilaitradisonalan yang diamati dan atau dianalisis pada akhirnya dikaitkan dengan proses akulturasi,”paparnya.
Lebih lanjut, beliau mengungkapkan bahwa kegiatan yang selalu dilakukan oleh lembaganya adalah kajian, pendataan, pembuatan peta budaya Indonesia, perekaman, inventarisasi dan dokumentasi warisan budaya takbenda, pengemasan hasil kajian, dan pengembangan hasil kajian.
Eksistensi lembaga BPSNT tersebut di atas, menurut Prof.Dr.H. Agus Salim Mansyur selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora, seiring dengan keberadaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Menurutnya, fokus kajian kedua lembaga ini sama-sama bergerak dalam bidang kebudayaan dan kerjasama ini sangat penting artinya bagi pengembangan kedua belah pihak.
“Adapun tujuan kerjasama ini disepakati untuk mengadakan program kegiatan dalam bentuk peningkatan wawasan dan pengetahuan tentang sejarah dan budaya melalui kegiatan penelitian sejarah dan budaya, pendokumentasian dan sosialisasi budaya dan kesejarahan, inventarisasi tempat bersejarah, inventarisasi naskah, kegiatan seminar, penyelenggaraan praktikum mata kuliah, pemanfaatan dosen sebagai peneliti, pemanfaatan jurnal ilmiah dan publikasi sejarah dan nilai-nilai tradisonal,”jelasnya Agus.
Baik Sucipto ataupun Prof. Agus berharap bahwa kerjasama ini yang berlaku sampai 4 tahun ini bisa berjalan dengan lancar dan memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi pengembangan kedua belah pihak.***[]