(UINSGD.AC.ID) Ujian Komprehensif itu untuk mengukur tingkat penguasaan mahasiswa dalam bidang keilmuan dan kemampuan berpikir secara interdisipliner. Komprehensif ini merupakan tahapan yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa, sebagai syarat mengikuti tahapan berikutnya Sidang Munaqosah untuk meraih gelar kesarjanaan.
Demikian kesimpulan dari sambutan Wakil Dekan I Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Sunan Gunung Djati Bandung Dr Dadan Rusmana, M.Ag, CHS –mewakili Dekan Dr H Setia Gumilar, M.Si– saat membuka Sidang Konprehensif yang digelar secara online, Kamis (24/03/2022).
Komprehensif kali ini diikuti oleh 182 mahasiswa; dari Jurusan Sastra Inggris (SI) 71, Bahasa dan Sastra Arab (BSA) 56, dan Sejarah Peradaban Islam (SPI) 55; pengujinya sebanyak 70 orang dosen.
Pertanyaan-pertanyaan penguji akan mengarah pada pembulatan penguasaan semua mata kuliah yang telah diterima oleh mahasiswa. Sehingga penguji akan bisa mengukur dan mengevaluasi tingkat capaian pembelajaran, baik di tingkat program studi, fakultas, maupun universitas,” jelasnya.
Sebenarnya, lanjut Dr Dadan, di saat terjun di masyarakat, deretan nilai yang diraih mahasiswa selama kuliah tak berarti apa-apa; kecuali keterampilan, kemampuan dan keahlian sebagai bekal untuk pengabdian kepada masyarakat.
Oleh karena itu, mahasiswa FAH selain diberi ilmu pengetahuan yang mumpuni, juga dilatih kemampuan dan keahlian di berbagai bidang, agar setelah terjun di masyarakat mampu beradaptasi dan mengabdi untuk kepentingan masyarakat.
Mengakhiri sambutannya, Dr Dadan mengingatkan kepada mahasiswa peserta Komprehensif agar tidak lupa berterima kasih kepada kedua orang tua, dosen, dan siapapun yang berjasa hingga bisa menyelesaikan perkuliahan dengan lancar.
“Semoga ilmu yang didapatkan menjadi berkah bagi kehidupan para mahasiswa hari ini dan di masa mendatang,” doa Dr Dadan, didampingi Subkoordinator bidang Akademik Ade Jaenal Arifin, S.Pd.I, MM, staf adm Agus Rismayadi, SS, dan laboran Muhammad Muhardi, M.Pd.I. [nanang sungkawa]
