(UINSGD.AC.ID) Dalam rangka percepatan capaian visi unggul dan daya saing di tingkat ASEAN 2025, Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Sunan Gunung Djati Bandung terus melakukan evaluasi, menggali berbagai problematika, dan menata pelayanan akademik.
Hal itu dilakukan dengan harapan berbagai problem fakultas bisa teratasi, baik di bidang kelembagaan, sumber daya manusia (SDM), sarana prasarana, kurikulum, pembelajaran, perpustakaan, penelitian, pengabdian masyarakat, maupun kerjasama.
Obsesi kuat pimpinan FAH menjadikan fakultas yang unggul ini, setidaknya bisa dilihat dari upayanya yang terus mengembangkan jaringan melalui pola kemitraan dan kerjasama dengan berbagai instansi, baik dengan perguruan tinggi lain, lembaga pemerintah maupun lembaga swasta.
Dalam konteks perluasan jejaring kemitraan ini, pekan lalu –-tepatnya Kamis (14/07/2022)– FAH berkunjung ke Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia. Kunjungan kali ini diprioritaskan untuk tenaga kependidikan, yang dipimpin langsung oleh Dekan Dr H Setia Gumilar, M.Si.
Rombongan FAH diterima dan disambut dengan hangat oleh Wakil Dekan I FIB UI, Dr Untung Yuwono, mewakili Dekan Dr Bondan Kanumoyoso, M.Hum dan beberapa pimpinan lainnya. Dalam dialog terungkap tema-tema penting yang menjadi indikator dalam membangun fakultas yang unggul. Kedua belah pihak bertukar pikiran dan pengalaman, yang ke depannya akan digagas dan dijalin pola kerjasama yang saling menguntungkan.
Isu-isu penting yang sedang hangat dibicarakan tak urung menjadi pembahasan, seperti penerapan konsep Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kementerian dan MBKM Mandiri, sekaligus pengukuran output-nya. Termasuk strategi perluasan jejaring penelitian kolaboratif, Forum Ilmiah kolaboratif, dan publikasi kolaboratif bertaraf Internasional.
Kedua fakultas ini pun menunjukkan semangat dan daya juang untuk berkompetisi di pentas internasional, dengan cara memperluas jejaring Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) kolaboratif bertaraf internasional, termasuk Praktik Profesi Lapangan (PPL) dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) internasional.
Dikupas juga tentang modernisasi manajemen pendidikan dan tata kelola administrasi, yang meliputi penataan institusi yang efektif dan efisien. Dalam hal ini perlu adanya peningkatan SDM Tenaga Kependidikan yang ditandai dengan sertifikasi (tenaga analis, administrasi, laboran, dan pustakawan).
Juga sistem informasi, melalui pengayaan piranti teknologi informasi (TI) yang selalu menginformasikan progres akademik mahasiswa kepada mahasiswa itu sendiri, orangtua, dan stake holders. Tak terlewat tata kelola administrasi alumni (outcomes) di tingkat Fakultas, pengelolaan kearsipan, keuangan, dan pengembangan jurnal ilmiah.[nanang sungkawa]