(UINSGD.AC.ID) Dekan Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN SGD Bandung Dr H Setia Gumilar, M.Si meyakini tidak ada potensi radikalisme di kalangan mahasiswanya, karena sejak dini FAH sudah membangun sikap dan prilaku moderasi beragama. Di FAH, pemahaman mahasiswa tentang Islam diberikan melalui metodologi ajaran Islam dan substansi kurikulum yang mengarah pada karakter moderat.
Keyakinan Dekan ini terungkap saat membuka workshop “Moderasi Beragama Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora”, yang digelar secara hybrid di Puri Khatulistiwa, Sumedang, Kamis (25/11/2021).
Di FAH UIN Bandung, lanjut Dekan, mahasiswa diajari sikap moderat melalui sejumlah mata kuliah sejarah Islam dari masa ke masa dan Sejarah Islam di berbagai belahan dunia, dengan corak budaya yang beraneka ragam.
“Jadi, perkuliahan di FAH sudah otomatis mengantisipasi radikalisme. Maka, kami yakin di kalangan mahasiswa FAH tidak ada potensi radikalisme,” tegas Dekan.
Upaya lain antisipasi radikalisme, pimpinan fakultas maupun dosen terus memberikan informasi dan menumbuhkembangkan sikap-sikap moderat di kalangan mahasiswa. Ajaran Islam sebagai doktrin, semua sama sumbernya Al-Quran dan as-Sunnah. Namun, doktrin itu didialogkan dengan aneka ragam budaya. “Jangan heran kalau di FAH, dijari tentang Islam Sunda, Islam Jawa, Islam Indonesia, Islam Amerika, dan lain-lain,” katanya.
Dekan pun meyakini, di Indonesia tidak mungkin ada radikalisme, karena prilaku beragama masyarakat lahir dari keberagaman: suku, ras, golongan. Kemajemukan masyarakat merupakan kekayaan bangsa Indonesia, dan menjadi potensi besar manakala dimanaj secara baik, bukan menjadi sumber konflik.
Wakil Dekan III FAH UIN SGD, Dr H Ading Kusdiana, M.Ag menjelaskan, workshop ini bertujuan agar mahasiswa memahami berbegai konsep tentang moderasi beragama. Karenanya, acara ini menghadirkan narasumber pakar dan pemerhati Moderasi Beragama, Prof Dr KH Nurwadjah Ahmad Eq, MA; dan pendiri Forum Lintas Iman/pengasuh Ponpes Dar al-Fikr Arjawinangun Cirebon, Dr KH Husen Muhammad.
Acara, yang bertajuk Dengan Moderasi Beragama Indonesia Bersatu dan Maju, jelas Dr Ading –yang juga sebagai Ketua Pelaksana– dihadiri para Wakil Dekan FAH, tenaga kependidikan, para aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema), dan 800 mahasiswa/partisipan melalui virtual zoom meeting.[nanang sungkawa]