(UINSGD.AC.ID) Guna meningkatkan kinerja dan kopetensi tenaga kependidikan, Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Sunan Gunung Djati Bandung melakukan studi banding dan diskusi dengan tujuh perguruan tinggi (PT), secara virtual zoom meeting, Kamis (24/02/2022).
Ketujuh perguruan tinggi tesebut adalah Binus University, Universitas Wahid Hasyim, Universitas Tadulako, Universitas Muria Kudus, Universitas Bengkulu, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, dan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Studi banding bersama ini dibuka oleh Direktur BINUS Global Diah Wihardini, B.Sc (Hons), M.Ed, Ph.D. Sedangkan dari FAH diwakili oleh Koordinator Administrasi dan Ketatusahaan FAH Hj Ati Rahmawati, M.Ag; subkoordinator Anita Rantini, S.Th.I dan Ade Zainal Arifin, S.Pd.I, MM; berikut 17 tenaga kependidikan.
Studi banding bersama ini dipimpin oleh Binus Univesity, melalui metode diskusi, sesuai dengan tema dan kepentingan masing-masing perguruan tinggi. Ada lima tema yang dibahas: Manajemen Pascasarjana; Penjaminan Mutu, dosen dan mahasiswa; Pengembangan Akademik, Merdeka Belajar Kampus Meredeka (MBKM) dan Kerjasama Internasional; Penelitian dan Pengabdian Masyarakat; dan pengembangan teknologi informasi.
Hj Ati –mewakili Dekan FAH Dr H Setia Gumilar, M.Si– mengharapkan para tenaga kependidikan FAH dapat menyerap banyak ilmu dari para narasumber sejumlah perguruan tinggi ternama di Tanah Air ini. “Tenaga kependidikan berperan penting dalam menggerakkan administrasi, untuk kelancaran proses akademik,” ujarnya.
Ditanya tentang kualitas kinerja para tendik FAH? Hj Ati mengatakan, “Dilihat dari indikator kinerja –baik kualitas, kuantitas, efektivitas, ketepatan waktu, maupun kemandirian— dianggap sudah baik.
“Kita perlu terus meningkatkan kompetensi dan soft skill-nya. Dalam hal ini banyak upaya yang kita lakukan, salah satunya melalui studi banding dengan perguruan tinggi bereputasi nasional maupun internasional,” ujarnya.[nanang sungkawa]