EVALUASI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PTKIN TAHUN 2022

(UINSGD.AC.ID)-Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung menggelar Evaluasi Perencanaan dan Penganggaran Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) Tahun 2022 bertajuk perencanaan berkualitas menghasilkan kegiatan terukur yang akuntabel di Grand Preanger sejak Selasa-Jumat (06-09/12/2022).

Dengan menghadirkan narasumber: Dr. H. Rohmat Mulyana Sapdi, Brain Tawazan, Novardy, Wawan Setiawan, Ali Hamzah (Direktorat Jenderal Anggaran), Kalihputro Fachriansyah (Bappenas), Suhaimi, Achmad Zamroni, Abd. Wahid, Yusuf Ismail, Euis Heni Herlina, Muhammad Iqbal, Tato Priyo, Noviansyah yang dibuka oleh Dirjen Pendis, Prof Muhammad Ali Ramdhani.

Dalam sambutannya, Prof Dhani sapaan akrabnya, menegaskan keberadaan peta jalan perencanaan menjadi penting dalam menapaki kehidupan agar bermanfaat. Caranya dengan menghubungkan antara niat dan perencanaan karena sesuatu amalan, kegiatan harus dimulai dengan niat yang baik, diikuti perencanaan berkualitas maka akan  menghasilkan masa depan terukur, akuntabel.

“Dalam ajaran Islam, segala sesuatu itu tergantung niatnya. Agar terukur pekerjaannya harus diikuti dengan perencanaan. Jangan sekali-kali bermimpi ketika tidur, maka ketika bangun jadi ambyar. Bermimpi dalam keadaan terjaga, sadar, bukan saat tidur. Mari bangun perencanaan berkualitas, terukur sebagai peta jalan meraih kesuksesan hidup secara berjamaah,” tegasnya.

Pada dasarnya perencanaan merupakan peta jalan, yang ditentukan jalan-jalan terbaik, “Persiapan menjadi kata kunci untuk perencanaan. Dengan memilih dan memilah jalan dari yang terbaik. Semuanya dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas PTKIN,” jelasnya.

Diakuinya, perencanaan memang bukan pekerjaan ringan, mudah, tapi harus dilakukan dengan terukur, sungguh-sungguh, kerja sama. “Ketika gagal membuat perencanaan, sesungguhnya kita tengah merencanakan kegagalan. Semuanya harus direncanakan, tulis apa yang direncanakan, laksanakan apa yang telah direncanakan untuk masa depan PTKIN yang lebih baik,” paparnya.

Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof Dr H Mahmud MSi CSEE menuturkan peningkatan kualitas tata kelola keuangan yang hebat, sehat, aman, nyaman dan berakhlak karimah harus dimulai dari perencanaan terukur, berkualitas dalam rangka mewujudkan marwah kampus yang unggul dan kompetitif.

Bekerja dengan ikhlas yang diawali dari pelurusan niat dipandang sangat penting agar memberikan kontribusi positif terhadap kemajuan Islam, peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

“Kebaikan yang direncanakan harus menjadi kekuatan, modal untuk melahirkan Islam yang berkualitas. Tantangan dan kemajuan perkembangan zaman terus berubah, perguruan tinggi dituntut untuk melakukan terobosan besar, mulai dari persoalan perencanaan yang belum terukur, akuntabel, sampai agama yang belum digarap seperti ikhlas dalam berkerja, karena umat Islam dianggap belum maju dan hanya ada ayat dan hadits tentang ikhlas. Artinya kita dituntut untuk berkontribusi positif demi kemajuan PTKIN. Dengan menciptakan mesin cetak ikhlas, mesin cetak mukhlisin supaya persoalan agama yang belum digarap bisa memajukan perkembangan Islam, terukur dan indikator ikhlas itu jelas,” paparnya.

Upaya meningkatkan kualitas pendidikan Islam kita bisa belajar dari 5 falsafah pensil. Pertama, hidup harus mempunya tujuan yang pasti. “Sehebat atau sebagus apapun pensilnya jika tidak dapat difungsikan dengan baik, maka tidak akan bagus atau baik hasilnya.”

Kedua, Pensil yang diserut menjadi tajam. Sebelum menjadi tajam dan bisa digunakan, pensil perlu diraut agar ketajaman pensil mampu memperkuat tekanan dari genggaman seseorang.

Ketiga, Pensil dilengkapi dengan penghapus. Bermitranya pensil dengan penghapus ini memberi kesempatan kepada kita untuk menghapus dan memperbaiki diri dari segala salah, kekhilafan.

Keempat, Pensil terdiri dari dua komponen luar dan dalam. Kecantikan, keindahan luar tidak mempunyai makna jika tidak diikuti dengan tampilan dalam.

Kelima, Pensil selalu meninggalkan jejak goresan ketika digunakan. “Tentunya dengan meninggalkan goresan yang membuat orang lain senang atau kecewa dikemudian hari. Saya berharap goresan itu dapat membuat yang lain bahagia, senang,” paparnya.

Kepala Biro AUPK, Dr H Imam Safe’i, MPd melaporkan kegiatan ini diselenggarakan selam 4 hari dari tanggal 6-9 Desember 2022 yang diikuti oleh 202 peserta yang terdiri dari Wakil Rektor II, Kepala Biro AUPK, Koordinator, Sub Koordinator Bagian Perencanaan, para perencana se-Indonesia.

Dalam proses perencanaan dan pengganggaran mengalami berbagai penyesuaian dan penyelarasan dengan kebijakan, regulasi yang baru, untuk mengetahui apa yang telah dilakukan dalam proses perencanaan dan penganggaran telah sesuai dengan tujuan, dengan kaidah-kaidah yang ditetapkan, maka perlu dilakukan evaluasi.

Evaluasi ini dapat dipahami sebagai proses pengukuran akan efektivitas strategi, program, kegiatan, kebijakan yang dijalankan untuk mencapai tujuan tertentu, sehingga hasilnya akan digunakan sebagai analisis program selanjutnya.

Dengan alasan di atas, maka kegiatan evaluasi perencanaan dan penganggaran ini penting untuk dilakukan sebagai bentuk ikhtiar dalam menjadikan perencanaan PTKIN menjadi lebih baik.

Evaluasi perencanaan dan pengembangan tersebut menghadirkan narasumber dari Sekretaris Direktorat Jenderal Pendis, Koordinator, Subkoordinator Perencanaan Pendis, Direktorat Jenderal Anggaran, Bappenas, PTKIN.

“Seorang perencana itu harus hebat, futuristik menghadapi masa depan. Berani berpikir besar, seperti percepatan Prof di lingkungan PTKIN. Dengan berpikir besar diharapkan dapat melahirkan perencanaan terbaik, terukur, berkualitas sesuai tema yang diangkat pada acara sekarang. Untuk itu, perencanaan yang terukur, berkualitas dapat menentukan masa depan PTKIN,” pungkasnya.

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter